Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Kalimantan Selatan Diselimuti Kabut Asap

Denny Susanto
04/9/2019 14:13
Kalimantan Selatan Diselimuti Kabut Asap
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di jalan yang diselimuti kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Banjar Baru, Kalimantan Selatan.(Antara )

KEBAKARAN hutan dan lahan yang terus berlangsung di Kalimantan Selatan menyebabkan sebagian wilayah tersebut mulai diselimuti kabut asap. BPBD Kalsel prioritaskan penanganan karhutla di kawasan sekitar bandara Syamsuddin Noor. Sejak sepekan terakhir kabut asap mulai menyerang sejumlah wilayah di Kalsel. Selain daerah seputar bandara Syamsuddin Noor Kota Banjarbaru, kabut asap pekat melanda wilayah-wilayah yang disebut Hulu Sungai meliputi Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai
Utara akibat maraknya aktivitas pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar.

Disamping itu ada indikasi pembukaan lahan oleh perusahaan perkebunan. Kabut asap pekat muncul saat dinihari hingga pagi hari dan petang. Kabut asap ini disertai bau menyengat asap dari lahan yang terbakar. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin Ujud, Selasa (4/9), mengatakan Kalsel memasuki puncak musim kemarau ditandai dengan kondisi karhutla yang terus meningkat.

"Kabut asap mulai menyelimuti sejumlah wilayah Kalsel. Saat ini prioritas utama penanganan karhutla dipusatkan di kawasan sekitar bandara Syamsuddin Noor," tuturnya.

Data BMKG menyebut jumlah titik api yang muncul di Kalsel hingga kini sebanyak 214 titik api. BPBD Kalsel memprioritaskan pengamanan bandara dengan menarik satgas darat di 5 posko yang tersebar di beberapa wilayah rawan karhutla untuk membantu penanganan karhutla sekitar Bandara.

"Prioritas utama adalah wilayah sekitar bandara, kamudian daerah yang belum tertangani seperti Tanah Laut, Tapin dan Barito Kuala," ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kalsel, Sahrudin.

baca juga: Kades Compreng Selewengkan Dana Desa

Di Barito Kuala kebakaran justru melanda sebagian daerah rawa yang menjadi andalan pengembangan pertanian Kalsel yaitu Jejangkit. Data BPBD Kalsel menyebut luas karhutla saat ini sudah mencapai 2.245 hektar. Termasuk pula kawasan gambut yang diperkirakan lebih dari 200 hektar. Disamping satgas darat dari berbagai unsur instansi,  penanganan karhutla di Kalsel didukung satgas udara yaitu satu helikopter patroli dan lima helikopter water bombing bantuan BNPB.  (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya