Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pentas Wayang Kulit Meriahkan Puncak Peringatan Hari Jadi Klaten

Djoko Sardjono
31/8/2019 11:45
Pentas Wayang Kulit Meriahkan Puncak Peringatan Hari Jadi Klaten
Bupati Sri Mulyani (kiri) menyerahkan tokoh Semar kepada dalang Ki Sigid Aryanto.(MI/Djoko Sardjono)

PUNCAK peringatan Hari Jadi ke-215 Kota Klaten sekaligus HUT ke-74 Kemerdekaan  Indonesia tingkat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dimeriahkan dengan  pentas wayang kulit di Alun-Alun Klaten, Kamis (29/8) malam.

Pergelaran wayang kulit dengan lakon Semar Mbangun Khayangan tersebut, dibawakan dalang Ki Sigid Ariyanto asal Rembang, serta didukung  pelawak Gareng Semarang, Marwoto, Eka Suranti, dan artis lokal Apri-Mimin.

Acara puncak peringatan Hari Jadi Kota Klaten dan HUT Kemerdekaan Indonesia di Alun-alun Klaten, dihadiri Bupati Sri Mulyani,  Forkompinda, jajaran DPRD, pejabat pemkab, camat, dan kepala desa/lurah di Klaten.

Sebelum pentas dimulai, Bupati Sri Mulyani didampingi jajaran Forkompinda dan DPRD Klaten menyerahkan piagam dan piala kepada para pemenang berbagai lomba, dan tokoh Semar kepada dalang asal Kota Rembang tersebut.

Baca juga: Kick Andy dan Super Indo Bantu 5 Sekolah di Sulteng

Bupati Klaten menyambut positif pentas wayang kulit dengan lakon Semar Mbangun Khayangan. Lakon ini sesuai program Pemkab Klaten, yang tiada henti membangun guna mewujudkan Klaten yang maju, mandiri, dan berdaya saing.

"Untuk mewujudkan Klaten yang maju, mandiri, dan berdaya saing, Pemkab Klaten tidak hanya fokus membangun berupa fisik, tapi juga membangun jiwa dan mental masyarakat di Kabupaten Klaten," ujar Bupati Sri Mulyani.

Pergelaran wayang kulit, menurut Sri Mulyani, juga menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah kabupaten dalam mengangkat, mengembangkan, dan melestarikan akar seni budaya daerah. Selain itu, untuk menghibur masyarakat Klaten.

"Semangat kecintaan wayang kulit harus terus dijaga dan dipupuk. Hal itu penting agar potensi seni budaya ini tidak terdesak budaya modern dan punah. Maka, seni budaya ini perlu diperkenalkan dan diwariskan kepada anak cucu kita," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya