Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DINAS Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan sejak sepekan terakhir telah menutup kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Kabupaten Banjar bagi pengunjung dan wisatawan menyusul kebakaran yang sudah beberapa kali terjadi di wilayah tersebut. Hingga kini BPBD Kalsel mencatat luas karhutla mencapai 1.650 hektar.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, Selasa (27/8), mengatakan penutupan kawasan wisata Tahura Sultan Adam karena sudah beberapa kali terjadi kebakaran sepanjang kemarau ini.
"Kita menduga kebakaran di kawasan tahura karena kelalaian para pengunjung seperti membuang puntung rokok. Beberapa titik api muncul di Tahura sehingga kita terpaksa menutup kawasan ini sementara waktu," tuturnya.
Sepanjang kemarau ini terjadi beberapa kali kebakaran di dalam kawasan Tahura diantaranya Desa Awang Bangkal Timur, Awang Bangkal Selatan dan Desa Kiram. Luas kebakaran di Tahura diperkirakan lebih dari 150 hektar. Tahura Sultan Adam sendiri memiliki luas 112 ribu hektar membentang di dua kabupaten yaitu Banjar dan Tanah Laut.
Saat ini kebakaran hutan dan lahan yang terus meluas di wilayah Kalsel menyebabkan Satgas Karhutla mulai kewalahan mengatasi titik api. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahruddin, mengatakan maraknya titik api yang muncul di sebagian besar wilayah Kalsel membuat Satgas Karhutla kebingungan dan kewalahan melakukan pemadaman.
"Setiap hari banyak titik api yang muncul petugas mulai kewalahan terutama dengan permintaan water boombing di daerah-daerah yang memang sulit dijangkau. Karena helikopter terbatas maka kita prioritaskan daerah terdekat dengan lokasi utama bandara Syamsuddin Noor, " ujarnya.
baca juga: Buku Sejarah Terpanjang Dipamerkan di Solo
Data Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Kalsel menyebut luas karhutla hingga kemarin mencapai 1.645 hektar dengan jumlah titik api sebanyak 116 titik api berdasarkan data hasil pemantauan satelit Aqua Teraa. (OL-3)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau sejak 24 hingga 31 Agustus 2025.
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved