Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH warga mengatakan kabut asap di Kota Pontianak, Selasa (13/8) dini hari, makin pekat hingga mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat.
"Subuh ini, udara makin tebal. Ketika menuju ke masjid untuk salat Subuh dari rumah, sangat terasa bau asap yang dihirup," kata warga yang tinggal Parit Mayor, Pontianak, Tomi, Selasa (13/8).
Ia menambahkan jarak pandang saat ini makin pendek akibat kabut asap atau sekitar 150 hingga 200 meter.
"Tentu hal ini mengganggu aktivitas warga di luar rumah. Saya khawatir dampak kesehatan bagi saya dan keluarga. Saya dengar-dengar sudah ada beberapa teman yang radang tenggorokan dan lainnya akibat kabut asap," ujarnya.
Baca juga: Kapolri Minta Bantuan Panglima TNI Tangkap Tangan Pelaku Karhutla
Menurut dia, sudah beberapa minggu, Kota Pontianak maupun daerah lain di Kalbar belum diguyur hujan. Hal itu menyebabkan lahan gambut yang banyak berada di Kalbar mudah terbakar oleh pembukaan lahan secara dibakar atau lainnya.
Ia berharap secepatnya hujan turun agar kabut hilang. Dia juga mengharapkan tidak ada lagi pembakaran lahan dan hutan.
"Saya setengah trauma dengan kabut asap seperti beberapa tahun lalu yang sangat pekat atau parah lagi dengan kondisi seperti ini. Saya tidak ingin hal itu terulang," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak meliburkan aktivitas belajar sekolah tingkat TK dan SD di kota itu pada 13 dan 14 Agustus 2019 karena makin tebalnya kabut asap akibat karhutla. (OL-2)
Selama PSBB, Arifin mengatakan bakal terus mengawasi tempat-tempat keramaian seperti pasar.
"Anggota Polri hanya melaksanakan tugas rutin mengumpulkan bahan keterangan guna mengantisipasi dampak konflik internal PD di wilayah kabupaten,"
Seluruh tersangka merupakan warga Sintang
Dirkrimum Polda Kalbar Luthfie menyebut perusahaan ilegal itu setidaknya telah menghasilkan perputaran uang dari bisnis pinjol ilegal hingga Rp3,25 miliar.
Peringatan kepada pemilik konsesi itu agar mereka segera mencegah meluasnya karhutla di areal mereka
16 area konsesi yang terbakar disegel karena terbakar, tersebar di sejumlah provinsi di antaranya Riau, Jambi, Kalteng
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved