Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presiden Kunjungi Geopark Kaldera Toba untuk Tanam Macadamia

Apul Iskandar
31/7/2019 22:05
Presiden Kunjungi Geopark Kaldera Toba untuk Tanam Macadamia
Kedatangan Presiden itu untuk meninjau pengembangan wisata di kawasan Danau Toba yang akan dijadikan destinasi wisata berkelas dunia.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Guma)

PRESIDEN Widodo bersama rombongan berkunjung ke Kabupaten Samosir melakukan penanaman pohon Macadamia di areal Geopark Kaldera Toba (GKT) di Desa Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Sumatra Utara, Rabu (31/7).

Geopark Kaldera Toba yang terletak di sepanjang Pulau Samosir terbentuk akibat letusan dahsyat gunung api yang terjadi sekitar 74.000 tahun silam. Letusan Gunung Api Toba tersebut menyisakan lekukan cukup dalam di dasar kaldera yang kemudian terisi dengan air dengan kedalaman hingga mencapai sekitar 550 meter dan luas 1.130 kilometer persegi.

Danau Toba yang termasuk di dalamnya Pulau Samosir telah ditetapkan menjadi Geopark Kaldera Toba sebagai salah satu destinasi super prioritas di Indonesia dan telah diusulkan oleh pemerintah masuk ke dalam UNESCO Global Geopark (UGG) pada awal Maret 2019.

Dengan masuknya geopark ke dalam UNESCO Global Geopark akan lebih memudahkan dalam mempromosikan destinasi wisata hingga ke level dunia yang bertujuan mendongkrak jumlah wisatawan asing atau turis, mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata Danau Toba, pendapatan asli daerah, serta pendapatan negara.

Kunjungan Presiden ke-7 RI bersama Ibu Iriana Joko Widodo tampak dengan seragam baju serbaputih didampingi oleh rombongan beberapa menteri yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Yuliarto Joko Putranto, Gubernur Sumatra Utara Edi Rahmayadi, serta beberapa pejabat pemerintah daerah kabupaten kawasan Danau Toba sekitarnya.

Penanaman Pohon Macadamia oleh Presiden diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut beserta staf yang didampingi oleh Yuliarto dari Sekretaris Direktorat Jenderal pengendalian DAS dan Hutan Lindung secara simbolis.


Baca juga: Pengoperasian Kapal Ihan Batak Memudahkan Wisatawan ke Samosir


Tanaman Macadamia yang dikembangkan di sekitar kawasan Danau Toba yakni di Geopark Kaldera Toba Desa Sigulatti, Sianjur Mula-mula Samosir, bertujuan untuk merehabilitasi hutan dan menghijaukan lahan kritis serta menghasilkan tanaman bernilai ekonomi tinggi yang diyakini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan Danau Toba.

Yuliarto menjelaskan, tanaman Macadamia sangat cocok sekali tumbuh di Danau Toba dengan ketinggian 900 lebih serta sangat mudah pemeliharaannya. Tanaman ini merupakan tanaman keras sangat memiliki fungsi ekonomi yang sangat tinggi dan menguntungkan di mana harga jualnya mencapai Rp5 juta per kg dan Rp100 juta per tahun.

Macadamia baru dapat dipanen pada umur tanaman 5 tahun, produksi tanaman rata rata satu pohon sebanyak 25 kg/tahun. Target dalam tahun ini akan menanam 300.000 batang sekitar 400 ha tersebar di tujuh kabupaten sekitar kawasan Danau Toba dan telah melakukan MoU.

"Tahun ini kita menyiapkan kegiatan 13.300 ha, DAS Danau Toba menjadi skala prioritas. Kita sudah mempersiapkan 400.000 bibit," jelasnya.

Dia menambahkan, tanaman Macadamia ini pernah tumbuh di daerah Toba tetapi tidak bisa dimakan. Sekarang kita lagi mendatangkan benih dari luar negeri yang tentunya dapat dimakan. Tanaman ini sangat cocok ditanam di daerah tangkapan air seperti kawasan Danau Toba.
Macadamia juga mampu tumbuh di lahan kering, cocok sekali dijadikan sebagai tanaman yang mampu menghijaukan kembali lahan yang sudah kritis.

"Ada sekitar 29.000 ha lahan kritis yang menjadi sasaran rehabilitasi kita," ungkapnya.

Wilmar Simanjorang, Kepala Pusat Informasi Geopark Kaldera, berharap akan adanya kebangkitan pariwisata di sekitar Danau Toba sesuai dengan visi Pak Jokowi yakni 2 juta pengunjung dalam tahun ini tentu dengan pembenahan pembenahan infrastruktur yang sesuai dengan pariwisata berbasis geopark. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya