Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Industri KA di Banyuwangi Selesai 2020

Tom/UA/N-1
18/7/2019 09:35
Industri KA di Banyuwangi Selesai 2020
Suasana pembelajaran siswa kelas khusus perkeretaapian yang tengah belajar praktik di SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin.(ANTARA/BUDI CANDRA SETYA)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno berharap industri kereta api yang tengah dibangun di Banyuwangi, Jawa Timur, selesai sebelum Agustus 2020. Pembangunan pabrik ini akan mendukung industri kereta api di Tanah Air.

Rini mengatakan itu saat meninjau progres pembangunan workshop atau pabrik kereta api milik PT Industri Kereta Api (Inka) Persero di Banyuwangi, Jawa Timur. Workshop itu akan menjadi pabrik kereta api kedua milik PT Inka karena daya tampung pabrik pertama di Madiun sudah tidak mencukupi. Perusahaan tersebut juga baru saja mendapatkan pesanan gerbong dan lokomotif kereta api dari Laos.

"Kita juga sudah menawarkan ke Filipina dan Madagaskar. Kita tawarkan ke banyak negara juga. Alhamdulillah kita punya dan ini harus cepat terselesaikan karena pesanan gerbong dan lokomotif kereta makin banyak," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap semua pihak terkait mempercepat proses pembangunan industri tersebut sehingga sebelum hari ulang tahun (HUT) PT Inka pada 2020 yang jatuh pada Agustus sudah selesai.

Menteri Rini mengungkapkan dipilihnya lokasi pabrik kedua kereta api di Banyuwangi antar lain karena lokasinya dekat dengan Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Banyuwangi Baru. Selain itu, di Banyuwangi masih ada lahan luas yang dibutuhkan industri kereta.

Pabrik tersebut menempati lahan seluas 83,49 hektare. Tahap pertama pembangunan pabrik menelan biaya Rp483 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya (persero) Tbk. Pabrik itu akan dilengkapi testing track sepanjang 4 km.

"Memang pabrik-pabrik kereta besar di dunia harus memiliki test track dan membutuhkan lahan yang luas," ujarnya.

Untuk mengoperasikan pabrik baru itu PT Inka membutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja yang akan diutamakan diambil dari masyarakat sekitar. Mereka yang direkrut antara lain lulusan sekolah menengah kejuruan. (SMK).

Workshop itu nantinya digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi PT Inka sebagai satu-satunya manufaktur sarana perkeretaapian di Asia Tenggara. Pabrik itu akan memproduksi lokomotif dan gerbong berorientasi ekspor.

Hingga saat ini, progres pembangunan pabrik kereta api tahap pertama sudah mencapai 20%. "Kita harapkan tahap pertama pabrik kereta api kedua milik PT Inka ini bisa selesai pada Agustus 2020," tegas Rini. (Tom/UA/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya