Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PIHAK keluarga M Yasin, korban salah tembak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penangkapan sindikat narkoba Tanjungbalai, telah meminta Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatra Utara untuk membantu mengadvokasi persoalan tersebut.
Pihak keluarga menuntut keadilan dan pemulihan nama baik atas tindakan penembakan tersebut.
"Kami sudah datang ke KontraS Sumut dua hari lalu mengadukan masalah ini," ujar Jamilah, juru bicara keluarga M Yasin, Jumat (12/7).
Dalam kedatangannya, pihak keluarga M Yasin telah menguraikan kronologi kejadian dan berbagai dokumen yang diperlukan Kontras untuk melakukan upaya advokasi.
Secara terpisah, Amin Multazam Lubis, Koordinator Badan Pekerja Kontras Sumut, menegaskan, pihaknya berkomitmen mendampingi kasus ini. Namun, pada tahap awal, mereka masih harus terlebih dahulu mengumpulkan keterangan dari para korban.
Baca juga: Menabung Hingga Usia 93 Tahun, Akhirnya Kadar bisa Naik Haji
"Nantinya kami juga akan menyurati Komnas HAM)l, memohon kepada mereka ikut menginvestigasi kasus ini," kata Amin.
Kontras Sumut meyakini pendampingan ini sangat diperlukan keluarga korban agar mendapat keadilan dan proses hukum bisa berjalan.
BNN sendiri telah memastikan sedang menindaklanjuti dugaan salah tembak dalam operasi penangkapan sindikat narkoba di Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Deliserdang, Sumut, pada 2-3 Juli 2019.
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigjen Pol Sulistiyo Pudjo, mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan salah tembak tersebut.
"Kami sedang melakukan pendalaman, tim sudah turun dan saya juga sudah turun," ujarnya di Kantor BNNP Sumut di Deliserdang, Jumat. (OL-1)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
BEA Cukai Sabang dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sabang menindak tiga kapal nelayan yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika di wilayah perairan Sabang.
Kehadiran BNN di Bali diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat dalam mendorong berbagai perbaikan, khususnya dalam upaya pemberantasan narkotika.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved