Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Jumlah SMK akan Dikurangi, Siswa Diperbanyak

Ardi Teristi Hardi
09/7/2019 15:36
Jumlah SMK akan Dikurangi, Siswa Diperbanyak
Siswa SMK Berkompetisi dalam Lomba Kompetensi Siswa di Jogja Expo Center, Selasa (9/7).(MI/Ardi Teristi Hardi)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana mengurangi jumlah SMK yang ada. Namun, di saat bersamaan, jumlah siswa SMK akan ditambah.

"Target kami jumlah SMK turun, tetapi jumlah siswa naik," terang Direktur Pembinaan SMK, Kemendikbud, Bakrun di Jogja Expo Center, Selasa (9/7) di sela-sela acara Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat nasional.

Ia menjelaskan, jumlah SMK saat ini sekitar 14 ribu. Dari jumlah tersebut, SMK yang kinerjanya dinilai tidak begitu baik dengan jumlah siswa yang tidak banyak akan dikurangi.

"Nantinya, jumlah SMK jadi 12 ribuan. Saat ini jumlah siswa SMK ada 5 juta siswa, sedangkan harapannya tahun depan jadi 6 juta siswa," jelas dia.

Ia menyebut, SMK yang jumlah siswanya kurang dari 60 masih banyak, sekitar 2.000. Padahal, Dengan jumlah siswa yang sedikit, sekolah tersebut malah akan kesulitan dalam pengelolaan.

Baca juga: Menkes Usul Lulusan SMK Dapat Pelatihan Caregiver

Bakrun menambahkan, saat ini SMK memiliki 146 kopetensi, dengan rincian 110 kompetensi untuk program 3 tahun dan 36 kompetensi untuk program 4 tahun.

Dari 146 tersebut, ada beberapa keahlian yang diutamakan karena melihat kebutuhan dunia industri dan usaha. Misalnya keahloan mekatronik elektronik, dan robotik.

Sementara itu, ada beberapa kompetensi yang dikurangi jumlah siswanya, misalnya, administrasi perkantoran dan akuntansi. 

"Di dunia usaha dan industri kompetensi itu masih diperlukan, tetapi tidak banyak," jelas dia.

Pihaknya juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah agar membangun SMK sesuai potensi masing-masing daerah. Misalnya di Jawa Barat ada SMK Kopi, di Sulawesi Selatan ada SMK Kakao, dan di Riau ada SMK Sawit.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng dunia usaha dan dunia industri. "Harapannya yang dipelajari di SMK sesuai dengan yagg dibutuhkan dunia usaha dan industri," pungkas dia. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya