Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BUPATI Samosir dan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba menyayangkan aksi warga yang membuang sampai di Danau Toba, Sumatra Utara.
"Sangat disayangkan masih ada warga yang berperilaku membuang sampah di Danau Toba. Itu wujud ketidakpedulian mereka dalam menjaga kawasan itu agar tetap indah," ujar Bupati Samosir Rapidin Simbolon menjawab Media Indonesia, via sambungan telepon, Rabu (3/7).
Atas perilaku warga yang tidak bertanggung jawab itu, Rapidin berjanji akan memberlakukan sanksi dan tindakan tegas bagi siapa saja yang kedapatan mengotori kawasan Danau Toba di wilayah Kabupaten Samosir.
Rapidin mengakui adanya tantangan yang cukup berat dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesadaran memelihara kebersihan Danau Toba agar tetap indah dan menjadi magnet bagi wisatawan asing dan domestik yang hendak ke Danau Toba.
"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk memelihara Danau Toba agar tetap indah dan bersih sekaligus mengedukasi masyarakat yang tidak memahami akan pentingnya kebersihan lingkungan danau. Jadi jalan yang harus berlakukan adalah memberikan sanksi dan tindakan tegas sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku," ujar Rapidin.
Baca juga: Danau Toba masih Jorok Dipenuhi Sampah
Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo juga menyayangkan adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab membuang sampah ke kawasan Danau Toba.
Dia mengharapkan agar masyarakat terutama yang berada di kawasan sekitar Danau Toba ikut bersama-sama menjaga kelestarian dan keindahan Danau Toba agar para wisatawan asing dan domestik merasa betah datang ke Danau Toba.
Arie pun berjanji akan terus melakukan konsolidasi dan kerja sama dengan sejumlah kepala daerah yang berada di kawasan Danau Toba untuk membuat aturan atau perda yang tegas agar masyarakat dapat teredukasi dalam menjaga kawasan Danau Toba.
"Urusan kebersihan dan keindahan Danau Toba itu bukanlah semata-mata tugas pemerintah saja, melainkan tugas dan tanggung jawab kita semua, terutama masyarakat yang berada di sekitar kawasan Danau Toba," ujarnya. (X-15)
Ruas tol Kutepat yang juga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) akan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba yang semula enam jam menjadi hanya dua jam.
Pemkab akan memberikan pelatihan bagi masyarakat untuk mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik maupun menjadi kerajinan tangan.
Audi Sitorus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba siap mendukung hal-hal yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan yang baik juga bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sekitar kawasan.
Menara Doa Sinatapan kini dinilai menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona Danau Toba sambil mengisi ulang energi rohani.
Jelajahi sejarah, legenda, dan mitos Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia. Temukan keunikan budaya dan wisata di Sumatra Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved