Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Petani Kudus Dipinjami Pompa Air dan Dilindungi Asuransi

Akhmad Sapuan
02/7/2019 13:20
Petani Kudus Dipinjami Pompa Air dan Dilindungi Asuransi
Ilustrasi(Antara )

RATUSAN hektare tanaman padi di Kudus, Jawa Tengah dilanda kekeringan dan terancam gagal panen. Untuk menyiasati agar tanaman padi bisa mendapatkan pasokan air, para petani mengantisipasinya dengan menyedot sisa air di sungai dengan menggunakan pompa air. Kekeringan juga melanda areal persawahan tadah hujan yang jauh dari sungai.

"Kita pasrah karena sudah tidak ada air. Padahal tanaman padi baru berusia dua bulan dan mulai berbuah," kata Hadi, petani Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus, Selasa (2/7).

Petani lainnya, Sunardi, 47 mengaku harus menyedot air dengan pompa air di sungai atau embung dekat dengan persawahan. Data dihimpun dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus menyebutkan beberapa wilayah terancam kekeringan yakni Desa Payaman, Kirig, Temulus dan Gulang, Kecamatan Mejobo seluas 82 hektare. Kemudian Desa Gondoharum dan Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo seluas 166 hektare.

"Mundurnya musim tanam ini mengakibatkan ancaman gagal panen tinggi. Apalagi ada yang baru mulai menanam dengan usia tanaman padi berusia 7-10 hari seperti di Desa Gondoharum seluas 98 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur, Sulistiyanto.

Berdasarkan prediksi BMKG, lanjut Catur, kemarau tahun ini akan lebih panjang dan mencapai puncaknya pada Juli-Agustus. Sehingga untuk mengantisipasi kekeringan yang mengakibatkan gagal panen dan kerugian, petani ini telah melakukan langkah-langkah untuk melindungi petani dari kerugian.

baca juga: Walikota Sesalkan Acara Sunatan Diselingi Kontes Waria

Pada wilayah yang masih terdapat sumber air, ujar Catur Sulistiyanto, seperti sumur resapan, sungai dan embung akan diberikan pinjaman pompa air. Sehingga para petani masih dapat mengaliri sawahnya dengan penyedotan dari sumber air tersebut seperti  Desa Wates, Undaan Lor, Ngemplak, dan Larikrejo, Kecamatan Undaan untuk memenuhi kebutuhan airnya diambilkan dari Embung Ngemplak.

Mengantisipasi terjadinya gagal panen dan melindungi petani, demikian Catur Sulistiyanto, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus siapkan dua program. Yakni pinjaman pompa bagi wilayah yang masih terdapat sumber air dan memasukkan petani ke Asuransi Usaha Tanam Padi. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya