Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TIM pengendali ekosistem hutan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan sekelompok macan tutul jawa dan macan kumbang yang populasinya diyakini meningkat. Satwa itu terpantau di kawasan hutan saat muncul fenomena embun upas atau warga Tengger menyebutnya sebagai banyu upas.
Dengan begitu, suhu dingin ekstrem yang melanda sejumlah kawasan TNBTS meliputi wilayah Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang, Jawa Timur, tidak sepenuhnya berdampak negatif.
Munculnya fenomena embun upas yang mematikan vegetasi tidak disukai petani itu justru melahirkan kehidupan baru bagi satwa dilindungi yaitu macan tutul jawa (Panthera pardus melas) dan macan kumbang. Bahkan, populasi keduanya diyakini bertambah.
Populasi satwa eksotis tersebut diduga meningkat setelah tim pengendali ekosistem hutan mengetahui keberadaan macan betina dan jantan di gua Gunung Tutup, kawasan hutan Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Oktober-November 2018 lalu. Saat itu, kamera trap merekam macan tutul dan macan kumbang juga memotret kijang betina dewasa, landak dan elang brontok.
Selama proses pemantauan, sebanyak 12 kamera penjebak sengaja ditempatkan di sejumlah lokasi meliputi hutan kawasan Kabupaten Malang sampai Lumajang. Tujuannya untuk mengetahui keberadaan satwa dilindungi itu beserta persebaran habitatnya.
"Macan tutul dan macan kumbang yang masuk gua itu kemungkinan besar sedang kawin. Sekarang mungkin sudah melahirkan," tegas Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS, Kota Malang, Jawa Timur, Agung Siswoyo kepada Media Indonesia, Kamis (27/6).
Baca juga: Embun Upas Ancam Budi Daya Edelweiss
Agung mengungkapkan akhir-akhir ini pun petugas menjumpai lagi jejak satwa yang diduga kuat sekelompok macan lebih dari dua ekor.
"Pemantauan di Ranu Tompe terakhir dapat macan kumbang. Pemantauan di Jabung, Malang, dalam satu lokasi radius 800 meter sampai 1 kilometer ada tiga ekor macan tutul, dua jantan dan satu betina. Kita menduga ada anaknya," ungkap Agung.
Tim TNBTS bakal memperdalam pemantauan, sebab perkawinan macan tutul dan macan kumbang secara genetis akan melahirkan corak bulu yang eksotis.
"Kami akan memasang kamera trap lagi minggu depan," tuturnya.
Menurut Agung, suhu dingin ekstrem memang bisa mempengaruhi kehidupan satwa. Akan tetapi embun beku hanya terjadi di ketinggian tertentu, misalnya kawasan Gunung Semeru 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan Gunung Bromo 2.329 mdpl.
Sedangkan habitat macan tutul berada di hutan primer dengan ketinggian 700 mdpl sampai 1.000 mdpl. Sehingga sejauh ini belum ada laporan dampak embun beku terhadap satwa tersebut.
Fenomena embun upas muncul ketika suhu udara dingin ke titik beku nol derajat celsius. Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di lereng Gunung Semeru dan Gunung Bromo cukup ekstrem, sore sampai malam mencapai 4 derajat celsius, lalu bertambah dingin hingga nol derajat.
Hingga kini, TNBTS memang belum melakukan riset dari dampak embun upas. Untuk itu, Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS Syarif Hidayat menyatakan akan mendorong adanya penelitian.
"Kita belum melakukan riset terkait dampak frost. Tapi kita akan mendorong dan mendukung teman-teman fungsional pengendali ekosistem hutan atau pihak lain yang akan melakukan riset terkait fenomena frost," tukas Syarif.(OL-5)
Kemunculan embun upas tahun ini terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang umumnya berlangsung pada puncak musim kemarau, antara Mei hingga Agustus.
Berbeda dengan salju yang terbentuk sebagai partikel presipatasi di atmosfer, embun beku merupakan fenomena munculnya butiran es di permukaan.
Jika dibandingkan dengan embun beku sebelumnya, fenomena tersebut semakin meluas. Karena embun beku yang biasa disebut juga dengan embus upas tidak hanya di sekitar kawasan candi
Fenomena alam ini menarik banyak wisatawan yang beruntung berada di Dieng, sehingga mereka dapat menyaksikan langsung embun beku tersebut.
Embun beku kerap terjadi pada dini hari hingga pagi hari di daerah pegunungan dan lembah selama musim kemarau di Indonesia.
Bantuan terhadap masyarakat dan korban terdampak bencana embun beku dan hujan es di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, mulai disalurkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved