Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KAPAL khusus pengangkut sampah di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mubazir karena tidak pernah beroperasi sejak diluncurkan pada awal Maret 2019 lalu.
Sebagai informasi, kapal bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bernilai Rp1,2 miliar itu diadakan dengan menggunakan dana APBN. Namun, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat tidak mengoperasikannya.
Pasalnya, badan kapal dinilai tidak layak menahan gelombang sehingga mudah terbalik meski ombak hanya setinggi setengah meter. Di lain hal, kapal bantuan KLHK tersebut diduga tidak disertai dokumen tentang biaya pembuatan kapal.
"Kapal diserahkan ke Dinas LHK Kabupaten Manggarai Barat, tetapi tidak diketahui besaran biaya pembuatannya dan dokumennya tidak ada. Diserahkan begitu saja dan belum beroperasi," kata Paulinus Panggul, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Manggarai Barat, saat dimintai konfirmasi oleh Media Indonesia di ruang kerjanya, kemarin.
Dia menambahkan, kapal bantuan pengangkut sampah tersebut seharusnya sudah bisa beroperasi. Namun, karena terkendala badan kapal yang dinilai tidak layak, akhirnya kapal itu menjadi mubazir.
"Kapal itu mudah terbalik. Jadi, kami takut meng-operasikannya untuk mengangkut sampah. Kalaupun terpaksa beroperasi membersihkan sampah di laut, harus menunggu laut dalam kondisi teduh. Kapal tersebut cocoknya untuk angkutan di danau," jelasnya.
Sebelumnya, aktivis Masyarakat Pemerhati Lingkungan, Marhen Tian, mengatakan kapal pembersih sampah di permukaan laut bantuan dari KLHK tersebut tidak pernah beroperasi.
Padahal, dana yang dibutuhkan untuk menangani sampah di kota pariwisata Labuan Bajo mencapai miliaran rupiah. "Ada dana, tapi proyek sampah berjalan di tempat," kata Marhen. (JL/N-3)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved