ANEKA balon warna-warni karya 119 peserta Java Traditional Balloon Festival memeriahkan suasana di Lapangan Desa Pagerejo, Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kemarin. Ribuan warga Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya sejak pagi berduyun-duyun mendatangi lapangan itu untuk menyaksikan festival dari dekat.
Airnav Indonesia mendukung festival balon udara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Komunitas Balon Udara Wonosobo tersebut.
"Menerbangkan balon udara tradisional dengan cara ditambatkan sudah menjadi budaya baru yang dilakukan oleh masyarakat Wonosobo dalam momentum Syawalan," kata Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standardisasi Airnav Indonesia, Yurlis Hasibuan.
Ia menuturkan festival balon udara itu diselenggarakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan tentang Penggunaan Balon Udara pada kegiatan budaya masyarakat.
"Masyarakat telah turut berpartisipasi menjaga keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia," katanya.
Ia menambahkan Airnav Indonesia dan Pemkab Wonosobo melakukan sosialisasi bersama Polres dan Kodim ke Kecamatan Kertek mengenai berbagai hal terkait penerbangan balon udara pada 22 Mei 2019.
Dalam sosialisasi dijelaskan mengenai bahaya balon udara terhadap keselamatan penerbangan dan rencana festival balon udara sebagai salah satu media melestarikan tradisi menerbangkan balon udara.
Respons peserta dan tokoh masyarakat pada sosialisasi tersebut cukup antusias. Antusiasme warga untuk mengikuti festival balon udara cukup tinggi, terlihat dari jumlah peserta yang tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Tahun lalu total peserta di Wonosobo sebanyak 104 kelompok. Tahun ini jumlah peserta meningkat menjadi 119 kelompok. Hal ini merupakan hasil dari upaya sosialisasi cukup masif yang dilakukan oleh Pemkab Wonosobo dan Komunitas Balon Udara Wonosobo bersinergi dengan Airnav Indonesia," kata Yurlis.
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, mengatakan pemilihan Desa Pagerejo sebagai tempat 'Java Traditional Balloon Festival' memiliki alasan tersendiri, yakni untuk mengenalkan potensi dan mempromosikan destinasi wisata khas Pegunungan Sindoro ini. Itu juga menunjukkan masyarakat sekitar Sindoro dan Sumbing ikut melestarikan budaya berbasis pelestarian alam dan lingkungan, yang terus dikembangkan sehingga ke depan seluruh Wonosobo bebas dari kepunahan budaya dan perusakan lingkungan.
Perhatian pemerintah terhadap pelestarian budaya juga ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo, kemarin, yang membuka Pesta Kesenian Bali ke-41 Tahun 2019 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar. Presiden Jokowi mengenakan beskap cokelat dan udeng khas Bali saat membuka acara dilanjutkan dengan pelepasan pawai PKB dengan pemukulan kulkul didampingi Mendikbud Muhadjir Effendy dan Gubernur Bali I Wayan Koster. (OL/AS/N-1)