Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemudik di Wonogiri Siap-Siap Hadapi Krisis Air Bersih

Widjajadi
29/5/2019 13:42
Pemudik di Wonogiri Siap-Siap Hadapi Krisis Air Bersih
Para pemudik pulang ke Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah akan merasakan krisis air bersih pada musim kemarau ini.(Antara)

MUSIM kemarau sejak awal Mei ini bakal dirasakan oleh para pemudik yang lebaran di Wonogiri, Jawa Tengah. Setiap musim kemarau datang, puluhan desa di delapan kecamatan di wilayah selatan Jawa Tengah ini selalu krisis air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto menyatakan, saat ini sebenarnya masih masuk dalam musim pancaroba. Yakni peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

"Namun memang sudah ada sejumlah desa di wilayah selatan yang mengalami krisis air bersih," kata Bambang Haryanto kepasa Media Indonesia, Rabu ( 29/5).

Sejak Joko Sutopo menjabat bupati Wonogiri mulai 2016, wilayah kekeringan yang berbuntut krisis air bersih terus berkurang tiap tahun. Dari semula 39 desa pada 2018, kini tinggal 31 desa di 8 kecamatan. Delapan kecamatan yang mengalami krisis air bersih yakni, Manyaran, Eromoko, Pracimantoro, Baturetno, Giriwoyo, Girimarto, Giritontro dan Paranggupito.

Bambang menyebutkan, Jekek panggilan akrab Joko Sutopo cukup taktis dan sistematis, dalam mengurangi wilayah krisis air bersih saat kemarau. Pemkab Wonogiri membangun embung dan telaga untuk air baku. Lebih dari itu, juga mencari sumber air, dan mengangkatnya secara permanen dengan pompanisasi dan jaringan pipa air ke ribuan rumah tangga.

"BPBD Wonigiri selaku bertangan panjang, menurunkan relawan saat bencana datang, di antaranya droping air bersih. Namun solusi yang diinisiasi bupati, membuat BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti DPU. Dan juga PDAM untuk eksekusi penyediaan air baku secara sistimatik melalui pembangunan embung dan telaga, memasang pompa mesin di sumber air dan mengalirkan air melalui jaringan pipa," imbuh dia.

baca juga: Eggboy Sumbangkan Dana untuk Korban Christchurch

Sejak empat tahun terakhir ini, sudah lebih dari 30% warga mengalami krisis air bersih tahunan, mulai terbebaskan dan rutin mendapatkan pelayanan air bersih dari pemerintah.

"Kami yang menerjunkan relawan terus memantau. Selain krisis air bersih pada musim kemarau kami juga pantau kebakaran, baik pemukiman maupun hutan," tandas Bambang sekali lagi.

Pada bagian lain, Bupati Jekek sempat menjelaskan kepada Media Indonesia belum lama ini, bahwa tahun 2019 Pemkab Wonogiri mengalokasikan anggaran Rp27 miliar untuk pembangunan sarana air bersih di wilayah yang mengalami krisis air bersih. Ditargetkan 37 desa di 8 kecamatan selatan itu tidak akan menemukan persoalan krisis air bersih pada 2020. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya