Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
MENTERI Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, meresmikan Universitas Katolik Indonesia (UKI) St. Paulus di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (26/5). Nasir berharap kampus tersebut menjadi universitas yang berkualitas di wilayah Indonesia Timur.
"Saya berharap menjadi universitas berkualitas di Indonesia bagian timur," ujarnya.
Baca juga: ASDP Siapkan Tiga Kapal untuk Penyeberangan Kamal-Surabaya
Ia mengajak para pimpinan yayasan dan kampus untuk menghindari konflik dalam menjalankan tugasnya. Ia juga meminta dukungan pemerintah Kabupaten Manggarai dan Gereja Katolik Keuskupan Ruteng dalam mendukung upaya-upaya mewujudkan pendidikan berkualitas.
"Semua bekerja sama dengan baik untuk membangun pendidikan untuk anak kita. Semua anak kita harus mendapatkan pendidikan yang berkualitas," katanya.
Menteri Nasir menjelaskan, pemerintahan Presiden Jokowi melalui Kementerian Ristekdikti akan membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk bisa kuliah di kampus tersebut. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui beasiswa program Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP Kuliah.
"Mudah-mudahan (KIP Kuliah) ini bisa terwujud dengan baik. Penyebarannya tidak hanya Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris," ujarnya.
Menteri Nasir juga menyinggung pertemuannya dengan utusan Yayasan Pendidikan Santu Paulus Ruteng, Uskup Ruteng, dan Bupati Manggarai Deno Kamelus di Jakarta pada bulan September tahun lalu. Saat itu, ia mendengar keluhan terkait perjuangan panjang untuk perubahan status kampus tersebut.
"Saya langsung sampaikan pada saat itu. Silakan diajukan, segera saya proses," tutur Nasir.
Bupati Manggarai Deno Kamelus sangat berterimakasih atas diresmikannya universitas pertama di daerahnya itu. Ia mengapresiasi semua pihak yang turut serta dalam usaha peralihan status kampus tersebut.
Kehadiran UKI St. Paulus Ruteng, kata Deno, sangat membantu masyarakat Manggarai dan sekitarnya dalam melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke jenjang pendidikan tinggi.
"Tentu dengan adanya universitas ini kita bisa tingkatkan mengenai aksesibilitas lulusan-lulusan SMK SMA untuk bisa masuk di jenjang pendidikan tinggi melalui universitas Santu Paulus ini," ujarnya.
Sementara itu, Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Mgr Silvester San mengatakan peresmian universitas tersebut disambut sukacita oleh Gereja Katolik Keuskupan Ruteng. Perjuangan perubahan status kampus tersebut memakan waktu yang sangat panjang sejak tahun 1997 lalu.
Dengan perubahan status, UKI St. Paulus akan berkontribusi lebih banyak untuk membangun masyarakat di Manggarai dan sekitarnya. Ke depan, UKI akan menghadirkan sejumlah program studi sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak harus mengirimkan anak-anaknya ke luar daerah sehingga tidak berdampak pada mahalnya biaya lain-lain di luar biaya pendidikan.
"Dengan adanya universitas ini, paling kurang mahasiswa yang berasal dari sini tidak perlu jauh-jauh pergi kuliah ke Jawa, Bali. Paling kurang prodi-prodi yang memenuhi syarat, bisa digunakan. Ketika mereka keluar daerah ini berarti prodi yang mereka butuhkan belum ada di sini," ujarnya.
Baca juga: Ulat Tentara Serang Tanaman Jagung Hibrida di Sumatra dan Aceh
Lembaga pendidikan St. Paulus Ruteng telah berdiri sejak 11 November 1959. Mulanya berupa Kursus Pendidikan Kateketik (KPK). Pada tahun 1968 ditingkatkan menjadi Akademi Pendidikan Kateketik (APK).
Status akademi berubah menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan ilmu Pendidikan (STKIP) pada 13 Mei 1986. Selanjutnya pada tahun 2013, yayasan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES). STKIP dan STIKES akhirnya dilebur menjadi UKI St. Paulus. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved