Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Banjir Rob di Pantura Ancam Arus Mudik Lebaran

Akhmad Safuan
17/5/2019 12:18
Banjir Rob di Pantura Ancam Arus Mudik Lebaran
Banjir rob menggenangi sejumlah wilayah di Jawa Tengah, dan dikhawatirkan akan mengganggu arus mudik Lebaran tahun ini.(Antara)

BANJIR rob merendam beberapa daerah di sepanjang pantura Jawa Tengah. Rob dengan ketinggian 20-80 cm, juga mengancam arus mudik Lebaran karena diperkirakan berlangsung hingga Juni mendatang.

Banjir rob merendam jalur pantura seperti ruas jalan lingkar Yos Sudarso dan Jalan Raya Kaligawe (Kota Semarang), ruas jalur pantura Semarang-Demak tepatnya di Sriwulan dan Onggorawe, Kecamatan Sayung (Demak), serta ruas Jalan Raya Tirto dan Gajahmada (Pekalongan).  Kondisi ini mengancam arus mudik lebaran.

Akibat rob ini, hampir setiap sore hingga malam warga yang menjadi langganan rob harus bersiaga. Di Kota Pekalongan banjir merendam hampir dua per tiga kota di Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Timur dan Pekalongan Barat. Sedangkan di Kabupaten Pekalongan banjir merendam seperti Wiradesa, Tirto dan Wonokerto.

Sementara itu di Demak banjir merendam puluhan desa di empat kecamatan yakni Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung cukup menyulitkan warga yang pulang kerja. Banjir membuat warga membuat tanggul dari karung plastik berisi pasir, agar rumah tidak kebanjiran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho mengatakan banjir rob yang sudah bertahun-tahun lamanya terjadi di Demak cukup menyulitkan warga di empat kecamatan. Namun Pemkab Demak menjadi kewalahan karena berbagai upaya ditempuh belum membuahkan hasil.

"Upaya terakhir yang akan dilakukan Pemkab Demak, Pemrov Jateng dan Pemerintah pusat adalah membangun tol Semarang-Demak sekaligus sebagai tanggul pantai," kata Agus Nugroho, Jumat (17/5).

baca juga: Sunjaya Merasakan Sebagai Bupati Selama 15 Menit

Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi secara terpisah mengatakan banjir rob yang terjadi saat ini mencapai puncak tertinggi, bahkan diprediksikan akan berlangsung hingga Juni mendatang. Sehingga dikhawatirkan akan mengganggu arus mudik lebaran. Apalagi jalur pantura dan jalan alternatif terutama di Kota Pekalongan juga telah terendam.

Saat ini, lanjut Asip Kholbihi sedang berlangsung pembangunan tanggul pantai di sepanjang pesisir Pekalongan. Ia berharap langkah ini akan bisa mengatasi rob yang sudah bertahun-tahun terjadi.

"Kalau mengandalkan anggaran daerah, kami tidak bisa apa-apa. Pembangunan tanggul ini adalah peran Pemrov Jateng dan pusat," imbuhnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya