Pengasuh Ponpes Assalafiyah Brebes Tolak Keras People Power

Supardji Rasban
15/5/2019 10:00
Pengasuh Ponpes Assalafiyah Brebes Tolak Keras People Power
Pengasuh Ponpes Salafiyah Brebes Tolak People Power(MI/Supardji Rasban)

GERAKAN tolak people power kian meluas di daerah. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafiyah Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, KH Subkhan Makmun, menolak keras rencana kegiatan apapun istilahnya yang berujung pada people power pascapemilu 2019.

Rois Syuriyah PBNU tersebut berharap pesta demokrasi tetap berjalan aman dan kondusif hingga tahapan akhir.

"Mari kita percayakan kepada para penyelenggra Pemilu dan kita ikuti tahapan yang telah ditentukan. Apapun hasilnya itulah yang menjadi keputusan. Mari kita secara bersama-sama ciptakan situasi yang kondusif untuk negeri ini," ujar Kiai Subkhan, Selasa (14/5).

Kiai Subkhan meyakini di Kabupaten Brebes tidak akan pernah terjadi upaya kegiatan people power. Karakter masyarakat Kabupaten Brebes tidak mudah terpancing dengan hal-hal tidak kondusif.

Baca juga: Kalangan Pesantren di Kabupaten Malang Tolak People Power

Pihaknya mengimbau masyarakat Brebes untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut yang sekira dapat merugikan diri sendiri maupun masyarakat.

"Yang berencana melakukan people power itu hanya sebagian kelompok atau komunitas kecil saja. Jadi tidak perlu menjadi ketakutan bagi kita. Karena, semua masyarakat memang tetap menjaga persatuan dan kesatuan," tuturnya.

Menurut dia, saat ini masyarakat semakin tahu dan sadar akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini dijunjung tinggi. People power dianggapnya tidak akan terjadi seperti puluhan tahun lalu.

Terlebih di Kabupaten Brebes yang masyarakatnya selama ini hidup tenteram dan jarang sekali ada gesekan. Sehingga tidak perlu menjadi pikiran masyarakat.

"Yang penting kita tetap menjaga silaturahmi dengan mengikuti pengajian dan salat berjamaah. Itu salah satu cara untuk mengikat kita sesama manusia," terangnya.

Kai Sukbhan mengimbau masyarakat Kabupaten Brebes dan Jawa Tengah agar tetap kondusif. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak ikut-ikutan orang-orang frustasi. Hal ini agar persatuan bangsa dan umat tetap terjaga.

Untuk tanggal 22 Mei sebagai hari penetapan hasil Pemilu, pihaknya mengimbau masyarakat tetap menjaga kondusifitas.

"Mari kita wujudkan kedamaian sebagai upaya untuk keselamatan bangsa Indonesia agar tetap bersatu dan tetap kokoh menghadapi rongrongan pengacau bangsa," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya