Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pendapatan Pengemudi Go-Jek Lebihi Upah Minimum di Palembang

Dwi Apriani
10/5/2019 17:37
Pendapatan Pengemudi Go-Jek Lebihi Upah Minimum di Palembang
Kantor Pusat Go-Jek(Antara)

PENDAPATAN mitra Go-Jek rata-rata sudah berada di atas Upah Minimum Kota (UMK) Palembang, Sumatra Selatan. Di mana, rerata mitra Go-Jek berpenghasilan Rp3,9 juta per bulan atau lebih tinggi 0,25 kali lipat dari UMK Palembang.

Sedangkan, pendapatan mitra Go-Car di Palembang sebesar Rp6,4 juta atau lebih tinggi 2,3 kali dari UMK Palembang.

Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Paksi CK Walandouw mengungkapkan temuan itu di Palembang, Jumat (10/5).

Dia mengatakan, berdasarkan riset yang dilaksanakan LD FEB UI, ada tiga manfaat yang dirasakan sebagai mitra Go-Jek. Yakni bisa mengatur waktu kerja, bisa lebih membiayai keluarga, dan bisa memiliki waktu lebih bersama keluarga.

Baca juga: Go-Jek Kontribusi Rp1,5 Triliun ke Perekonomian Palembang

Sedangkan untuk mitra UMKM Go-Food, diketahui 95% mitra menyatakan mereka pertama kali go-online saat pertama kali bergabung, volume transaski meningkat 100% dengan rata-rata omzet Rp7.690.000 per bulan.

"Lalu, sebanyak 82% mitra pertama kali menerima pembayaran nontunai saat masuk Go-Food, dan 60% UMKM menginvestasikan kembali pendapatannya untuk usaha mereka," kata dia.

Baca juga: Riset UI: Kontribusi Gojek Naik Hampir 200%

Ia menjelaskan, riset ini juga dilakukan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Palembang dengan menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka. Penentuan responden penelitian dilakukan dengan sistem simple random sampling dari database mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir.

Terkait tren yang terjadi berdasarkan penelitian ini, Paksi melihat hingga kini tren peningkatan masih terjadi jika merujuk capaian dari 2017. "Sejauh ini trennya naik. Riset kami tidak dapat memperkirakan kapan tren ini berakhir. Tapi, semua tergantung pendapatan mitra dan elastisitas kebutuhan Go-Jek tiap kota," tandasnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya