Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLDA Bali dan Kantor Wilayah Hukum dan Ham Bali memindahkan 10 Napi Narkoba yang dianggap sangat meresahkan masyarakat Bali.
Satu dari 10 napi narkoba tersebut ialah jaringan Akasaka Denpasar yang digerebek dua tahun lalu karena berjualan 19 ribu pil ekstasi da berbagai jenis narkoba lainnya.
Pemberangkatan para Napi ini dilakukan pada Rabu (27/3) dini hari sekitar pukul 05.00 Wita. Ke-10 Napi Narkoba Lapas Kerobokan tersebut selama ini ditempatkan di sel khusus Narkoba di Bangli Bali.
Karena sekalipun berada di balik jeruji besi tetap mengendalikan bisnis narkoba, mereka semuanya dipindahkan ke Nusakambangan.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan, sesuai dengan perintah Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose bahwa untuk tersangka kasus Narkoba harus dipindahkan ke Nusakambangan.
"Beliau (Kapolda Bali) mengatakan bahwa untuk terpidana kasus Narkoba harus digeser ke Nusakambangan. Kami langsung berkoordinasi dengan Kalapas Kerobokan dan Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Bali. Pagi hari tadi kita mengirim dari Lapas Kerobokan ke Nusakambangan sebanyak 10 Napi Narkoba," kata Kombes Ruddi.
"Ini adalah jaringan Akasaka yang selalu membuat permainan Narkoba. Kami dari kepolisian selama ini mengungkapkan kasus yang besar-besar, dan semuanya arahnya (dikendalikan) dari dalam Lapas Kerobokan," ujarnya geram.
Baca juga: BNN Tangkap Enam Orang Anggota Jaringan Narkoba Malaysia
Kapolresta juga dengan nada marah karena saat dilakukan penggeledahan menjelang keberangkatan, ternyata para bandar masih menyimpan sejumlah barang bukti di selnya yang berhubungan dengan peredaran Narkoba.
"Ternyata sampai dengan pagi hari ini, bandar besar ini masih menggunakan Narkoba, masih menggunakan alat komunikasi, masih memiliki uang dalam jumlah yang banyak," ujarnya.
Adapun barang bukti yang ditemukan itu antara lain buku tabungan, uang tunai, ponsel, alat isap, botol aqua yang diduga sisa-sisa penggunaan Narkoba.
Sepuluh narapidana tersebut merupakan pelaku tindak narkoba jaringan Akasaka, di antaranya Willy (selaku bandar besar), Budi Lima, Iskandar, Eko Noor, Dwi, Ricky, Nurul, Putu R, dan Suhardi.
Mereka dipindahkan ke Lapas Nusa Kambangan berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM Bali No. PAS-PK 01-05-8-275 an Abdul Rahman Willy dkk dan Surat Menkumham No. 01.05.08.172 an Dwi Cahyono bin Sugianto dkk.
Menurut Ruddi, semua Napi Narkoba di Bali akan digeser ke Nusakambangan. Ini sudah menjadi kesepakatan antara Kementerian Hukum dan Ham, Polda Bali, dan Lapas Kerobokan Denpasar.
"Kami akan melakukan tindakan tegas kepada para pelaku Narkoba yang lain yang mencoba-coba di Bali. Kalau berani melawan maka akan kita matikan," ujar Ruddi sambil menepuk bahu Willy, Napi yang digeser ke Nusakambangan.
Terkait dengan sejumlah barang bukti yang disita, Kapolresta berjanji akan menelusuri beberapa catatan penjualan Narkoba.
"Kami akan menelusuri, karena Napi mengaku ada orang yang bawa ponsel, bawa uang dan sebagainya. Kami akan berkoordinasi dengan Kalapas, siapa saja yang bertemu Napi Narkoba selama ini," ujarnya.
Pemindahan napi itu dikawa ketat oleh petugas Tim CTOC Polda Bali dan Brimob Polda Bali mulai dari menuju Lapas Bangli untuk menjemput tahanan di sana, lalu pemindahan dilanjutkan ke Lapas Nusa Kambangan.
Semua anggota dilengkapi persenjataan. Rombongan menggunakan mobil Polda Bali, dikawal satu unit Patwal dan anggota Brimob bersenjata lengkap.
“Jadi, perintah Bapak Kapolda, khusus bandar narkoba akan dipindahkan ke Lapas Nusa Kambangan agar menjaga Bali zero narkoba. Kami juga akan melakukan tindakan tegas kepada pelaku narkoba jika melawan,” tegasnya. (OL-3)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,36%
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
pakaian adat Bali yang terdiri dari berbagai variasi dengan filosofi tersendiri yang menggambarkan budaya dan karakter masyarakat Bali
senjata tradisional Bali sebagai wujud peninggalan sejarah yang masih dijaga hingga kini, jenis dan fungsinya pun beragam
PAKAIAN-pakaian pria bernuansa pantai yang terinspirasi dari nuansa Bali dan pakaian yang terinspirasi dari busana kaftan, hingga dilengkapi dengan aksesori bernuansa pantai
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved