Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
OTORITAS Bandara Ngurah Rai akhirnya menjelaskan kronologi penangkapan atau penggagalan upaya penyelundupan seeokor orang utan yang akan diangkut dalam kondisi dibius.
"Meskipun berita ini sudah tersebar luas, kami perlu menjelaskan kepada masyarakat tentang peristiwa yang sebenarnya saat penemuan orang utan tersebut. Hal itu agar publik tahu siapa yang sesungguhnya menggagalkan upaya penyelundupan orang utan dalam kondisi terbius tersebut. Berita-berita yang beredar luas selama ini sangat tidak berimbang karena disiarkan secara tidak proporsional," ujar Arie Ahsanurrohim, Communication and Legal Section Head PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali di Denpasar, Senin (25/3).
Menurut Arie, Aviation Security Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan seekor orang utan.
Kejadian bermula ketika seorang penumpang, yang kemudian diketahui berinisial AZ, hendak terbang meninggalkan Pulau Dewata ke Rusia melalui Korea Selatan.
Sesuai dengan prosedur standar keamanan, penumpang berkewarganegaraan Rusia tersebut kemudian melewati pemeriksaan mesin x-ray di Prescreening check point di Terminal Keberangkatan Internasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Baca juga: Penyelundupan 40 Satwa Dilindungi Digagalkan
Berdasarkan hasil screening yang ditampilkan melalui layar mesin tersebut, personel Aviation Security mendeteksi tampilan gambar yang mencurigakan pada koper yang dibawa penumpang bersangkutan.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara manual, petugas mendapati koper tersebut berisi satu ekor orang utan yang dimasukkan ke dalam anyaman terbalut pakaian. Pada saat dibuka, orang utan tersebut sedang dalam keadaan terbius.
Selain itu, diketahui bahwa bayi orang utan tersebut tidak dilengkapi perizinan yang lengkap.
Untuk keperluan investigasi, penumpang tersebut kemudian dilarang untuk melanjutkan penerbangan dan selanjutnya diserahkan bersama barang bukti oleh unit Aviation Security Department kepada Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar, setelah sebelumnya dilakukan koordinasi dengan Balai Karantina Kelas 1 Denpasar dan BKSDA.
"Kronologi perlu dijelaskan secara detail dalam upaya penangkapan ini supaya publik mengetahuinya secara detail," ujarnya.
Sesuai regulasi, pemeriksaan keamanan kepada seluruh penumpang tersebut didasarkan melalui Keputusan Menteri 25 tahun 2005 tentang Pemberlakuan SNI 03-7066-2005 mengenai Pemeriksaan Penumpang dan Barang yang Diangkut Pesawat Udara di Bandar Udara sebagai Standar Wajib.
Dalam regulasi tersebut diatur bahwa ketika personel Airport Security menemukan barang contraband, seperti uang dalam jumlah besar, narkotika, hewan, dan lain sebagainya, wajib melaporkan kepada instansi terkait.
“Hal ini merupakan capaian dari kejelian petugas Aviation Security (Avsec) kita. Kami menjalankan sesuai regulasi, ketika petugas mendapati adanya barang contraband, Airport Security langsung berkoordinasi dengan Balai Karantina Kelas 1 Denpasar dan BKSDA,” jelasnya.
Dalam keterangannya, penumpang berkewarganegaraan Rusia ini menyebutkan, bahwa bayi orang utan jantan berusia 2 tahun itu ia beli seharga US$300.
Selain seekor orang utan, dari hasil pemeriksaan lanjutan turut ditemukan juga sejumlah barang-barang contraband berupa binatang dan barang terlarang, yaitu 2 ekor tokek, 5 ekor kadal, siput, serta obat bius.
Rencananya, tokek dan kadal tersebut juga akan ikut diselundupkan.
Untuk selanjutnya, proses investigasi dan pemeriksaan kejadian ini kemudian diserahkan kepada Balai Karantina Kelas 1 Denpasar dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali serta pengembangan kasus tindak pidananya diserahkan ke Polsek KP3 Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. (OL-2)
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
Penelitian University of Warwick mengungkap orangutan liar melakukan vokalisasi dengan kompleksitas berlapis, seperti komunikasi manusia.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke kawasan konservasi dan rehabilitasi orang utan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Kehadiran bayi orangutan ini menambah koleksi satwa orangutan Kalimantan di Bandung Zoo menjadi enam ekor saat.
Enam orangutan yang telah menjalani proses rehabilitasi intensif di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng dilepasliarkan.
Orangutan jantan Aben, Muaro, Onyo, Batis, dan Lambai juga memiliki riwayat penyelamatan yang hampir sama ketika diselamatkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved