Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kemenag Sulsel belum Bisa Rekam Data Biometrik Jemaah Haji

Lina Herlina
14/3/2019 17:02
Kemenag Sulsel belum Bisa Rekam Data Biometrik Jemaah Haji
(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

KANTOR Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan belum memulai perekaman data biometrik calon jemaah haji 2019. Padahal data biometrik adalah syarat baru untuk bisa mendapat visa haji tahun ini.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel Kaswad Sartono mengatakan perekaman data jemaah di Sulsel masih menunggu petunjuk teknis dari kementerian. Padahal jadwal resmi perekaman data se-Indonesia dimulai Senin (11/3) kemarin.

“Saya kira, ini persoalan teknis saja, karena pertama kali dilakukan tahun ini. Tapi InsyaAllah bisa segera mulai dan berjalan sesuai target,” kata Kaswad Sartono, Kamis (14/3).

Untuk Sulsel, perekaman data biometrik akan dilakukan sesuai jumlah jemaah haji, yakni 7.296 orang yang tersebar di 24 kabupaten/kota, sehingga dibuka di enam titik, yaitu Makassar, Parepare, Palopo, Bone, Bantaeng dan Kepulauan Selayar.

Kemenag Sulsel mengusulkan kepada Kementerian agar VFC Tasheel selaku operator yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi, membuka beberapa titik perekaman agar jemaah haji tidak kerepotan.

“Kalau semua berjalan lancar, dalam satu hari bisa dilakukan perekaman data 900 jemaah,” ungkap Kaswad Sartono.

Baca juga: Kemenag Usulkan 120 Titik Pelayanan Perekaman Biometrik

Kaswad menambahkan, perekaman data biometrik umumnya berguna untuk mengenali identitas jemaah haji. Data tersebut tidak akan disalahgunakan. Perekaman biometrik semata untuk memenuhi aturan yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi dalam penerbitan visa haji.

Adapun data yang dihimpun antara lain karakteristik biologi di sekitar wajah dan sidik jari. Selain itu akan disesuaikan nama antara yang tertera di paspor dengan visa.

“Intinya pada pengambilan gambar. Mirip-mirip proses saat mengurus surat izin mengemudi (SIM). Alatnya juga mirip,” tegas Kaswad Sartono.

Jika berdasarkan jadwal nasional, jemaah haji mulai masuk ke asrama pada 6 Juli 2019. Sedangkan penerbangan perdana, bertahap mulai 10 Juli 2019.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya