Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
LANGAN pesantren di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendorong para santri agar berpartisipasi aktif dengan menyampaikan hak pilih dalam Pilpres 2019.
"Kami mendorong santri dari luar daerah segera mengurus pindah pilih bila tidak sempat pulang ke daerah masing-masing saat pencoblosan Pilpres," tegas Pengasuh Pesantren Roudlotul Ulum 2, Gondanglegi, Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili kepada Media Indonesia, Minggu (10/3).
Kiai Hamim menjelaskan setiap warga negara berkewajiban menyukseskan Pemilu serentak 17 April mendatang. Sebab pembangunan demokrasi terus membaik, bahkan infrastruktur di Indonesia maju pesat sehingga memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah memberikan kepastian peningkatan kesejahteraan bagi petani di desa-desa. Masyarakat pun menyambut positif hasil pembangunan selama ini.
Baca juga: Soal HAM Bukan Acuan Pemilih Pemula Pilih Golput
Untuk itu, ia mendorong masyarakat jangan golput atau tidak menyampaikan hak pilih. Warga negara harus menyampaikan hak pilihnya sebagai bentuk kewajiban mendukung pembangunan demokrasi di Indonesia yang terus membaik.
Untuk itu, para santri atau setidaknya wali santri didorong untuk segera mengurus formulir A5 di KPU karena batas waktu pindah memilih dilayani hingga 6 Maret 2019 dari tenggat sebelumnya 27 Februari 2019.
"Kami minta KPU agar lebih mempermudah pengurusan pindah pilih, kalau bisa berbasis online," katanya. (OL-3)
PW RMI-NU Jakarta dan PAM Jaya Siapkan MoU Penyediaan Air Langsung Minum di Pesantren
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Penanaman jagung awal di ponpes tersebut di atas lahan sekitar satu hektare. Sementara benih ikan yang ditaburkan adalah nila sebanyak tiga ribu ekor.
DIREKTORAT Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk pertama kalinya menggelar Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat Internasional.
Kemenag menyebut program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar siswa dan santri bisa melengkapi kebutuhan pemeriksaan kesehatan di pesantren.
Untuk bisa mengakses peluang beasiswa kampus-kampus internasional di luar negeri dan dalam negeri, menurut Kyai Imjaz, bahasa Inggris menjadi kunci yang wajib dimiliki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved