Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONTAK tembak antara Satgas Tinombala I-2019 dengan orang tidak dikenal, yang di duga bagian dari DPO, yang masuk dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali terjadi di hutan pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (3/2).
Peristiwa tersebut bermula pada Pukul 17.15 Waktu Indonesia Tengah, kontak tembak terjadi antara Satgas Tinombala, Tim Satuan Sinergitas TNI-Polri (SGI), yang di pimpin Mayor Inf Aryudha dengan 5 orang DPO Kelompok MIT, di wilayah perkebunan Padopi, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Awalnya, Tim Satgas Tinombala menerima informasi yang menyebutkan bahwa terdapat sekitar 5 orang DPO Kelompok MIT, sedang istirahat di Pondok Abdul Salam. Kawanan DPO itu sempat bergerak ke wilayah pendakian Gasing.
Baca juga : DPO Terorisme Poso Bertambah 4 Orang
Mendapatkan informasi tersebut, 12 orang Tim Satgas Tinombala yang di pimpinan Mayor Inf. Aryudha berangkat menuju Desa Padopi berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat. Dan pada Pukul 17.15 Wita, terjadilah kontak tembak Tim Satgas Tinombala dengan 5 orang yang diduga DPO Kelompok MIT.
Adapun hasil kontak tembak yang didapatkan, satu orang DPO MIT tewas tertembak yang diduga bernama Romzi alias Basyir, dan satu orang ditangkap dalam keadaan hidup yang di duga bernama Aditya alias Idad
alias Kuasa.
Selain itu juga ditemukan satu pucuk senjata api jenis M-16. Hingga kini belum ada keterangan resmi yang diperoleh dari pihak Kepolisian, terkait peristiwa tersebut. (OL-8)
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Satgas Tinombala temukan barang bukti kelompok Ali Kalora berupa alat komunikasi, amunisi senjata api, hingga peralatan masak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved