Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat 360 kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) selama Januari hingga akhir Februari 2019 ini. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyakat untuk melakukan tindakan pencegahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudayana, Kepri mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam dengan hasil monitoring petugas di lapangan. Jika hal ini dicegah sebelumnya, tentunya tidak aka nada kenaikan kasus DBD pada Februari tahun ini.
"Semoga dengan siaga satu ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat mencegah terjadinya demam berdarah. Hal ini memicu kami untuk harus bersikap lebih hati-hati lagi dalam memberikan penyuluhan pencegahan DBD," katanya, Selasa (26/2).
Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, ia berharap agar masyarakat yang ada di Provinsi Kepri untuk lebih sadar akan bahayanya virus DBD.
Baca juga: Atasi DBD, Ketua DPR Minta Kemenkes Tambah Fasilitas Puskesmas
Dari data yang ada pada Januari pihaknya menemukan ada sekitar 125 kasus dari berbagai daerah di Provinsi Kepri.
Menurut dia, dari 360 Kasus DBD yang terjadi di Provinsi Kepri tersebut, dua korbannya meninggal dunia karena tidak tertolong.
Untuk itulah, imbauan ke masyarakat yang ada di Provinsi Kepri untuk dapat mencegah terjadinya demam berdarah merupakan hal yang penting, tentunya saja dengan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana di lingkungan sekitar.
"Baik itu pola hidup bersih, melakukan gerakan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) serta menjaga lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang nyamuk," tegasnya. (OL-3)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved