Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pesan Persatuan di Perayaan Cap Go Meh Tanjung Pinang

Ghani Nurcahyadi
19/2/2019 13:04
Pesan Persatuan di Perayaan Cap Go Meh Tanjung Pinang
(MI/Ghani Nurcahyadi)

PERAYAAN Imlek di Kota Tanjung Pinang akan diakhiri dengan Festival Cap Go Meh yang dipusatkan di Jalan Merdeka,  Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau,  Selasa (19/2) malam. 

Pawai budaya akan mengawali festival di hari ke-15 imlek itu. Pawai bukam hanya melibatkan budaya peranakan Tionghoa saja, tapi juga menampilkan warisan budaya melayu dari Kota Gurindam, sebutan Tanjung Pinang.  

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjung Pinang, Syafaruddin yang akan melepas pawai tersebut mengatakan,  pawai akan menyertakan 14 penampil yang akan menempuh rute sejauh 2 km mulai dari Jalan Teuku Umar hingga Jalan Pasar Baru.  

"Selain barongsai dan dewa-dewa kerajaan langit dalam kebudayaan Tionghoa. Pawai juga melibatkan sanggar kebudayaan di Kepri yang akan menampilkan kebudayaan Kepri. Kami memang inginkan ada perpaduan budaya dalam Cap Go Meh ini," kata Syafaruddin kepada Media Indonesia di Tanjung Pinang, Selasa (19/2) siang. 

Baca juga : Pariwisata bakal Jadi Fokus Utama Kepri

Puncak acara festival Cap Go Meh di Tanjung Pinang akan ditandai dengan prosesi mengantar dewa ke langit yang diringi dengan kembang api. Syafaruddin menjelaskan, pelibatan berbagai macam budaya itu untuk menunjukkan kondusifitas Tanjung Pinang di tengah keberagaman etnis, budaya, dan agama. 

Ia menegaskan,  lewat perpaduan itu, Tanjung Pinang juga ingin mengirim pesan secara universal ke seluruh Indonesia bahwa di tahun politik, keberagaman tetap harus jadi perhatian dan perbedaan jangan jadi sumber permusuhan.

Tema daro festival Cap Go Meh Tanjung Pinang,  yaitu Mempersatukan Perbedaan dan Hidup Berdampingan melalui Budaya pun menjadi penghantar pesan yang ingin disampaikan lewat festival tersebut. 

Sementara itu, di lokasi acara, persiapan penyelenggaraan pun terus dilakukan. Panggung besar sebagai tempat puncak acara pun sudah berdiri di dekat dermaga Tanjung Pinang, lengkap dengan pernak-pernik khas Tionghoa seperti lampion dan ornamen berwarna merah. 

Asisten Deputi Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Dessy Ruhati mengatakan, ragam budaya yang ada di Kepri menjadi kekuatan tersendiri bagi Provinsi penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke3 di Indonesia itu. 

"Ini salah satu keuntungan bagi Kepri karena atraksi budaya tersebut sangat disukai wisatawan, khususnya turis mancanegara," katanya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya