Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meningkat. Hingga minggu keenam di tahun ini, penderita DBD yang menjalani perawatan di rumah sakit bertambah menjadi 15 orang. Karena itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan.
"Pada 2019, kasus DBD cenderung naik sehingga harus diwaspadai," kata Kasi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten, Wahyuning Nugraheni, Senin (11/2).
Kasus DBD tahun ini, menurut Wahyuning, ada kecenderungan naik. Hal itu terjadi karena pengaruh cuaca, sehingga jumlah vektor meningkat. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dinilai masih kurang.
Baca juga: Dua Pasien DBD di Palu Meninggal
Untuk pengendalian dan pemberantasan penyakit demam berdarah akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti, Dinas Kesehatan mengoptimalkan peran juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) yang tersebar di 34 puskesmas di Klaten.
Selain itu, para camat dan kepala desa/lurah juga diminta terus menggerakkan warga masyarakat untuk melakukan PSN. Karena, PSN dinilai efektif daripada pengasapan (fogging) yang hanya membunuh nyamuk dewasa.
Menurut Wahyuning, Dinas Kesehatan Klaten sejak Januari hingga Februari ini baru melaksanakan dua kali fogging, yaitu pertama di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, dan kedua di Desa Barukan, Kecamatan Manisrenggo.
"Kami selektif untuk memenuhi permintaan fogging dari masyarakat. Pasalnya, pengendalian DBD dengan cara fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Selain itu, fogging menebar racun sehingga membahayakan kesehatan lingkungan," jelasnya.
Saat ini, empat desa dan empat kecamatan di Klaten dinyatakan endemis DBD. Karena itu, Dinas Kesehatan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan aksi PSN serentak di lingkungan tempat tinggalnya.
Perlu diketahui, kasus DBD di Klaten pada 2018 tercatat sebanyak 20 kasus dan satu penderita meninggal dunia. Meski tren kasus DBD tahun ini naik, lanjut Wahyuning, penyebarannya masih terkendali.(OL-5)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved