Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
HINGGA Sabtu (9/2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu, Sulawesi Tengah mencatat sedikitnya dua orang meninggal dan 48 lainnya tengah dirawat di berbagai puskesmas dan rumah sakit akibat diserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Dua orang yang meninggal adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Mereka meninggal pekan kemarin," kata Kepala Dinkes Palu Huzaimah di Palu.
Sementarakan 48 orang lainnya, tengah dirawat intensif dan mendapat penanganan medis dari pihak rumah sakit. "48 warga yang menderita DBD tersebar di seluruh rumah sakit di Palu dan didominasi anak-anak. Itu data terakhir yang kami peroleh pada kamis (7/2)," ujarnya.
Huzaimah berharap tidak ada lagi tambahan penderita DBD dan para mereka saat ini tengah dirawat bisa cepat pulih dan kembali ke pangkuan keluarganya.
Huzaimah mengatakan jika masyarakat menemukan atau merasakan gejala-gejala DBD agar segera datang ke puskesman untuk diperiksa dan mendapat penanganan medis sedini mungkin.
"Agar dapat diatasi sebelum tambah parah. Gejala yang umum dirasakan yakni demam tinggi dua hari berturut-turut, mual disertai muntah dan muncul bintik-bintik merah di badan," ucapnya.
Baca juga: DBD di Bali Capai 211 Kasus
Selain itu, Huzaimah mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dan tempat tinggal dari potensi-potensi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty yang menyebarkan virus dengue kepada warga melalui gigitan.
Dinkes Palu, lanjutnya dibantu pihak puskesmas, kelurahan dan kecamatan tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan 3M untuk mencegah terserang DBD.
"3 M yang kami maksud yakni menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi jika air nya sudah lama terbiarkan, menutup tempat-tempat yang bisa menampung air dan mengubur benda-benda yang dapat menampung air seperi kaleng bekas," jelasnya.
Selain Huzaimah meminta warga yang memiliki kelambu agar memakai saat tidur, menggunakan obat nyamuk yang dapat mencegah nyamuk menggigit tubuh. (OL-7)
Tomat bukan hanya pelengkap masakan, melainkan juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan kulit dan jantung.
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
KURANG dari 12,5% masyarakat memperoleh layanan perawatan gigi. Fakta ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Tomat diketahui mengandung sejumlah besar senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari mendukung sistem kekebalan hingga melindungi penyakit serius.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved