Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berkurang sejak dua hari terakhir.
Pada Rabu (6/2) pagi, pasien DBD yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak satu orang, sedangkan pada Selasa (5/2), pasien DBD yang dirawat sebanyak enam orang.
Akhir pekan lalu, pasien DBD yang dibawa ke rumah sakit sebanyak 14 orang, kemudian berkurang menjadi 11 orang di hari berikutnya.
"Kita harapkan kasus DBD terus menurun sehingga pada Maret mendatang, kejadian luar biasa (KLB) DBD yang diumumkan sejak 24 Januari segera ditutup," kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsih.
Sementara total kasus DBD di Kota Kupang sejak Januari-6 Februari sebanyak 305 orang, dan kasus saspek 211 orang.
"Sebanyak 80% dari 305 pasien DBD tersebut dirawat dalam kondisi derajat satu," ujarnya.
Derajat satu ialah pasien mengalami demam disertai gejala tidak khas.
Baca juga: Karena Demam Berdarah, 7 Nyawa Melayang dalam Sehari
Menurutnya seluruh pasien yang dirawat pada Januari telah dipulangkan karena sembuh, kecuali sejumlah pasien yang dirawat sejak beberapa hari terakhir. Kendati begitu, penanggulangan DBD di setiap kelurahan masih terus berjalan.
"Kami minta di setiap rumah penduduk satu petugas juru pemantau jentik nyamuk, sedangkan petugas kesehatan menjadi koordinator," ujarnya.
Untuk abate, sejak KLB DBD sampai Rabu, Dinas Kesehatan Kota Kupang telah menghabiskan 45 galon masing-masing berkapasitas 25 kilogram, serta kegiatan pemberantasan sarang nyamuk.
"Saat ini tersisa tujuh galon abate. Jika habis kami melakukan pengadaan lagi," ujarnya. (OL-3)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved