Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
AAH Komariah, 45, warga Cicantel, RT 05 RW 08, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia setelah terlambat ditangani di RSUD dr Soekardjo karena terkena wabah penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).
Di Kota Tasikmalaya, kasus DBD telah memakan korban jiwa sebanyak 3 orang dari jumlah keseluruhan 63 kasus.
"Untuk kasus demam berdarah dangue (DBD) yang terjadi di Kota Tasikmalaya sampai sekarang ini jumlahnya mencapai 63 kasus dan di antaranya 3 orang meninggal dunia. Dalam penentuan kejadian luar biasa (KLB) itu tidak bisa dilakukan karena untuk di Kota Tasikmalaya sendiri adanya ketentuan mencapai 106 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya, Cecep Zaenal Kholis, Selasa (5/2) malam.
Cecep mengatakan serangan nyamuk DBD yang terjadi di Kota Tasikmalaya sampai sekarang ini belum ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena itu, penetapan tersebut tidak gampang dilakukannya dan jumlahnya juga harus mencapai 106 kasus akan tetapi untuk sekarang masih dilakukannya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan itu harus dilakukan oleh masyarakat sekitar.
"Pemerintah tidak bisa memberikannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas serangan Demam Berdarah Dangue (DBD). Akan tetapi, sekarang ini masyarakat tentunya harus tetap sadar melakukan berbagai langkah dan upaya seperti menguras bak mandi, mengubur dan menjaga lingkungan agar terbebas dari sarang nyamuk," ujarnya.
Baca juga: Perangi DB, Pemprov Luncurkan DBD-Klim
Sementara itu, Ketua RT 05, Dullah mengatakan meski serangan DBD terjadi di Kecamatan Tamansari, sampai sekarang ini belum ada pemeriksaan dari dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Seperti halnya belum ada kegiatan fogging (Pengasapan). Menurut Dullah, masyarakat di RT nya sangat mengharapkannya langkah tersebut agar dilakukannya secara rutin supaya tidak kembali korban meninggal.
"Kami mengharapkan agar pemerintah segera melakukan pengasapan supaya tidak ada lagi korban yang berjatuhan, dan tentunya ini harus disikapi dinas kesehatan setempat terutama melakukan langkah agar masyarakat tidak cemas. Namun, untuk sekarang ini jenazah sudah ada di rumah duka setelah sebelumnya di rawat di ruang Melati kamar 3 RSUD dari Soekardjo," paparnya. (OL-3)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved