Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KORBAN meninggal akibat wabah demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah satu menjadi 16 orang, Senin (4/2). Sebelumnya korban meninggal akibat DBD dilaporkan berjumlah 15 orang.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan NTT Damiana V Djaha mengatakan tambahan korban tewas berasal dari Kabupaten Ende. Dengan demikian, korban tewas DBD di Ende bertambah menjadi dua orang, dan 72 orang dirawat.
Selain Ende, korban meninggal akibat DBD berasal dari Kabupaten Kupang, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Barat, dan Rote Ndao.
Baca juga: Dinkes DKI Buka Kerja Sama untuk Atasi DBD
Sementara jumlah korban yang dirawat di seluruh kabupaten dan kota di NTT tercatat 1.563 orang, terbanyak berasal dari Manggarai Barat 353 orang, Kota Kupang 285 orang, dan Sumba Timur 193 orang. Adapun suspek DBD sebanyak 394 orang. Menurutnya, korban DBD sudah menyebar di seluruh kabupaten dan kota.
Dinas Kesehatan di setiap kabupaten dan kota gencar melakukan pengendalian DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatesasi, dan fogging. (OL-3)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved