Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
SELAMA Januari 2019, Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya sebanyak 132 kasus. Data ini meningkat bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yakni 63 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Fauziah mengatakan per 31 Januari 2019 kasus DBD yakni tercatat 132 kasus. Ia mengakui adanya peningkatan kasus DBD ini, namun beruntung untuk korban meninggal belum ada.
"Alhamdulilah berdasarkan laporan hingga saat ini belum ada korban jiwa. Mudah-mudahan tidak ada," jelasnya.
Berdasarkan datanya, kasus DBD ini banyak terdapat di daerah kecamatan Sukarami 19 kasus, Iilir barat I sebanyak 14 kasus dan Jakabaring serta Alang-alang Lebar 10 kasus.
"Untuk usia banyak terjadi diusia anak-anak sekolah yakni 5 sampai 14 tahun," kata dia.
Diakuinya, penularan paling banyak dan cepat yakni melalui gigitan nyamuk. Nyamuk tersebut suka sekali ditempat yang airnya tenang, aliran stagnan dan tergenang. Untuk itu perlu diwaspadai tempat penampungan air seperti di kamar mandi dan lain sebagainya.
"Karena itu pencegahan 3 M harus digalangkan karena ini sangat penting untuk melakukan pencegahan," ungkap dia.
Baca juga: Dinkes Sleman Catat 30 Kasus DBD Selama Januari 2019
Dinas Kota Palembang juga tengah mengusulkan kepada dinas perikanan untuk meminta 10 ribu ikan tempalo.
"Ikan ini akan kita bagikan ke kelurahan untuk memakan jentik-jentik nyamuk," bebernya.
Untuk larvasida juga sudah dibagikan kepada puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Palembang.
"Larvasida ini kita dapat dari Dinkes Sumsel dan sudah kita sebar ke Puskesmas. Masyarakat silakan minta saja dan gratis," ungkap dia.
Upaya fogging juga terus dilakukan berdasarkan permintaan Rumah Sakit dan warga jika memang sudah terdeteksi adanya kasus DBD di daerah tersebut.
"Fogging itu adalah upaya terakhir. Tapi selama ini terus kita lakukan jika ada rekomendasi dari rumag sakit," katanya.
Tidak hanya itu, sosialisasi langsung ke masyarakat tentang DBD juga tengah dilakukan pihaknya sebagai upaya mengedukasi masyarakat untuk bisa melakukan 3M tersebut.
Berdasarkan data Dinkes Kota Palembang, kasus DBD ini setiap tahun menurun. Dari tahun 2010 sebanyak 675 kasus, tahun 2011 sebanyak 723, 2012 yakni 883 kasus, tahun 2013 sebanyak 438 kasus, tahun 2014 sebanyak 622 kasus.
Di 2015 terjadi peningkatan cukup besar yakni sebanyak 981 kasus, 2016 sebanyak 932 kasus, pada 2017 yakni 693 kasus dan 2018 menurun lagi menjadi 642 kasus.
"Sepanjang lima tahun terakhir di tahun 2015 lah kasus yang paling banyak namun tidak masuk kejadian luar biasa," tandasnya. (OL-3)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved