Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DINAS Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat, hingga Rabu (30/1), sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Bachtiar Baso mengungkapkan, dari jumlah tersebut, selama Januari, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel ditemukan 683 kasus, 323 diantaranya dinyatakan suspect (potensi terjangkiti) dan 10 meninggal dunia.
"Penyakit ini memang rentan saat musim penghujan. Genangan dimana-mana, sehingga nyamuk dampang berkembang, dan bisa menggigit siapa saja," jelas Baso.
Bachtiar menambahkan, mereka yang masuk dalam kategori suspect DBD paling banyak terjadi di Kabupaten Pangkep sebanyak 186 orang, lalu Bone 63 orang, Jeneponto 17, Bone 16, Sinjai 11, Enrekang 10, Barru 8, Luwu 4 dan Tana Toraja 3 orang.
Baca juga : Korban Meninggal Akibat DBD Di Jatim Terus Bertambah
Kabupaten Pangkep juga tercatat sebagai daerah yang paling terdapat korban jiwa akibat DBD, yaitu mencapai 5 orang, disusul Soppeng 2 orang, Maros, Wajo, dan Makassar masing-masing satu orang.
"Karenanya kita mengimbau masyarakat, untuk memperhatikan atau menghilangkan genangan air yang ada di sekitar rumahnya. Karena penyakit DBD ini juga selalu terjadi jelang pergantian musim," kata Baso.
Selain itu, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel juga mengimbau kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas, untuk memberi layanan maksimal kepada masyarakat.
"Sebelum terjadi harus segera dilakukan penanganan. Tidak boleh ada penolakan di rumah sakit," tegasnya. (OL-8)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved