Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Ribuan Rumah Terendam di Batang

Akhmad Safuan
28/1/2019 08:45
Ribuan Rumah Terendam di Batang
EVAKUASI WARGA YANG SAKIT: Relawan mengevakuasi warga yang sakit di lokasi terdampak banjir di Pekalongan, Jawa Tengah, kemarin. Banjir yang disebabkan curah hujan tinggi tersebut mengakibatkan hampir 90% wilayah Kota Pekalongan terendam dengan kedalaman r(ANTARA/HARVIYAN PERDANA PUTRA)

RIBUAN rumah di tiga wilayah kabupaten/kota eks Keresidenan Pekalongan, Jawa Tengah, terendam banjir hingga 1,5 meter setelah hujan deras terus mengguyur daerah itu sejak Sabtu (26/1) malam hingga kemarin.

Banjir juga mengakibatkan perjalanan kereta api dari arah timur (Semarang) dan arah barat (Jakarta) terganggu dan arus lalu lintas di jalan pantai utara macet parah karena kondisi jalan tergenang air.

"Banjir yang terjadi sejak dini hari ini mencapai kedalaman 1-1,5 meter sehingga ribuan warga harus mengungsi dan sebagian dievakuasi menggunakan perahu karet," kata Kepala BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi, kemarin.

Untuk menampung para pengungsi, Pemkab Batang telah menyiapkan empat posko penampungan, yakni di Pendopo Kabupaten, Kecamatan Batang, Posko Kelurahan Karangasem Utara, dan Posko Masjid Baiturrahman Kelurahan Watesalit.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, selain menyiagakan petugas BPBD dan aparat terkait serta relawan, mereka menurunkan tim kesehatan untuk terus memeriksa warga di peng-ungsian. Selain itu, berbagai perlengkapan serta logistik telah disalurkan ke lokasi banjir dan posko bencana.

"Warga korban banjir yang mengalami gangguan kesehatan langsung kita bawa ke rumah sakit," tambahnya.

Banjir juga menggenangi RSUD Kalisari Kabupaten Batang hingga 70 cm. Akibatnya 50 pasien di lantai 1 diungsikan ke lantai 2.

"Begitu banjir mulai masuk Ruang Lily, Flamboyan, dan Mawar di lantai satu, kami langsung lakukan evakuasi terhadap puluhan pasien ke lantai 2," kata Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kalisari Batang Samuri.

Samuri mengatakan, karena ruang di lantai 2 tidak mencukupi, sebagian pasien untuk sementara ditempatkan di selasar atau lorong. "Meskipun sedikit berdesakan, semua dapat tertampung," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan Suseno mengatakan ada sekitar 3.000 warga yang masih mengungsi ke sejumlah penampungan, antara lain Masjid Alkaromah, Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), GOR Jetayu, aula kecamatan, dan kelurahan.

"Hampir semua wilayah di empat kecamatan, yaitu Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, dan sebagian Pekalongan Selatan, terendam banjir," katanya.

Diminta waspada

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan tinggi dan angin kencang akan terjadi hingga akhir bulan ini. Untuk itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca buruk ini.

BMKG merilis daerah dengan potensi hujan tinggi, yaitu Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua.

"Yang perlu diwaspadai pesisir pantai Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, karena pertemuan angin terletak di titik tersebut," ujar Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG Agie Wandala Putra, kemarin.

Dia juga mengatakan tidak hanya hujan lebat, masyarakat nelayan dan pesisir perlu waspada akan potensi gelombang tinggi.(CS/UL/JS/LD/DW/BN/*/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya