Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBAGAI upaya mengatasi banjir yang terjadi di Palembang serta wilayah lainnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) langsung melakukan pemetaan daerah rawan bencana.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, saat ini pihaknya masih melaksanakan pemetaan wilayah rawan bencana.
Selain Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Musirawas, OKU, Muratara, Ogan Komering Ilir dan OKU Timur masuk dalam radar pengawasan pihaknya yang dinilai rawan dan langganan bencana banjir dan longsor.
"Saat ini kita sudah lakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya," kata Herman Deru.
Baca juga : BNPB Sebut 5.825 Jiwa Terdampak Banjir di Sulsel
Tidak hanya itu, ia pun mengintruksikan semua intansi untuk menyiagakan alat berat di lokasi rawan bencana, menyiapkan sarana dan fasilitas yang membantu dalam upaya penanganan bencana seperti perahu karet dan sebagainya.
Termasuk juga meminta instansi untuk segera mengucurkan bantuan logistik seperti makanan dan sebagainya untuk korban yang terdampak bencana.
"Kita sudah meminta kepada pemerintah Kabupaten dan Kota untuk siaga dalam antisipasi bencana ini," tandasnya.(DW)
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved