Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Cuaca Buruk Berdampak pada Ekspor Ikan dari Cilacap

Liliek Dharmawan
24/1/2019 15:45
Cuaca Buruk Berdampak pada Ekspor Ikan dari Cilacap
(ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

GELOMBANG tinggi di Samudra Hindia yang mencapai 4 meter berdampak pada nelayan di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Sebagian besar nelayan tidak melaut, walaupun ada sebagian lainnya yang nekat tetap melaut. 

Meski demikian, hasil tangkapan sangat menurun, sehingga ekspor ke Hong Kong terganggu.

Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Cilacap, Tarmuji mengatakan cuaca buruk yang melanda Samudra Hindia sebelah selatan Cilacap berdampak pada nelayan. 

"Di Pandanarang saja, dari 500 kapal yang melaut hanya 100 kapal saja. Mereka berangkat dinihari dan pulang sekitar jam 10.00 WIB untuk menghindari terjangan gelombang tinggi, sehingga hasil tangkapan mengalami penurunan," jelas Tarmuji, Kamis (24/1).

Menurutnya, menjelang Imlek biasanya panen ikan bawal. Ternyata saat sekarang malah cuaca buruk, sehingga bawal sulit diperoleh. 

"Padahal, kebutuhan Hong Kong mencapai 30 ton bawal, tetapi kemungkinan hanya mampu memasok 10 ton. Kondisi akibat hasil tangkapan menurun," tuturnya. 

 

Baca juga: Pemkab Malang Belum Miliki Data Nelayan Berbasis Aplikasi Daring

 

Menurut Tarmuji, ikan bawal yang per ekornya di atas 6 ons, harganya Rp400 ribu per kg. Dengan kondisi cuaca buruk, nelayan paling hanya memperoleh beberapa ekor saja. 

"Padahal, kalau cuaca bagus bisa sampai 100 kg perolehannya," katanya.

Tarmuji mengatakan sebetulnya selain bawal, saat sekarang juga muncul udang jerbung dengan harga Rp230 ribu per kg. Menurutnya, kalau kondisi cuaca normal, nelayan dapat memperoleh tangkapan di atas 20 kg, namun saat sekarang berkisar antara 5-7 kg saja.

Sementara pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Feriharti Nugrohowati mengatakan adanya tekanan rendah di sejumlah titik menyebabkan angin bertiup dengan kencang. Kecepatan maksimal angin mencapai 35 knot. 

"Sedangkan untuk gelombang di perairan selatan Jateng dan DIY bisa mencapai maksimal 4 meter. Oleh karena itu, kami meminta kepada nelayan untuk waspada. Kalau melaut, harus berhati-hati," jelasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya