Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pasokan Sayur ke Luar Jawa Lancar Kembali

Bagus Suryo
23/1/2019 14:50
Pasokan Sayur ke Luar Jawa Lancar Kembali
()

PASOKAN sayur-mayur dari Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jawa Timur, guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Kalimantan, Ambon dan Papua, lancar kembali setelah sebelumnya dihentikan akibat cuaca buruk.

Aktivitas para pedagang di Subterminal Agribisnis (STA) Pasar Sayur Mantung, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, mulai menggeliat sejak Minggu (13/1) lalu. Mereka memutuskan menerima order sesuai permintaan pelanggan di luar Jawa karena jalur pelayaran dinilai sudah aman. 

Sebelumnya, pedagang berinisiatif menghentikan pasokan sayur menyusul imbauan BMKG dan otoritas pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, terkait tingginya gelombang laut. 

Bagi pedagang, transportasi darat dari Malang ke Pelabuhan Tanjung Perak tidak ada kendala. Persoalannya adalah pelayaran menuju Kalimantan, Ambon dan Fakfak, Provinsi Papua Barat, akan membutuhkan waktu lama ketika cuacanya ekstrem. 

 

Baca juga: Dua Orang di Jateng Selatan Tewas Akibat Angin Kencang

 

Mereka kerap menemui kendala lamanya antrean masuk kapal dan penundaan pelayaran seperti pengalaman selama ini. Dampaknya sayur menjadi rusak sebelum sampai di tangan pelanggan.

Kepala STA Pasar Mantung Kantil Trimintoyo lewat staf informasi harga, Didik kepada Media Indonesia, Rabu (23/1), mengungkapkan sebanyak tiga pedagang mulai rutin memasok sekitar 25 ton sayur berbagai komoditas untuk masing-masing daerah di luar Jawa.

"Jumlah pengirimannya tetap, sebanyak 2 kali dalam seminggu," kata Didik.

Sejauh ini pasokan sayur ke berbagai daerah di Jatim juga lancar. Sebab stok yang ada sedang melimpah sehingga berpengaruh pada penurunan harga sejumlah komoditas.

"Biasanya pasokan sayur dari petani yang masuk ke STA Mantung sekitar 45 ton per hari, akhir-akhir ini jumlahnya meningkat mencapai 75 ton sampai 80 ton," tegasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya