Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UPAYA masyarakat Suku Dayak yang bermukim di sepanjang Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan untuk mendapat pengakuan sebagai Masyarakat Hukum Adat serta keberadaan Hutan Adat dari pemerintah terus bergulir.
Dinas Kehutanan Kalsel akan menurunkan tim guna mendata ratusan komunitas adat Suku Dayak yang ada di Pegunungan Meratus.
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalsel, Palmi Jaya, mengungkapkan, perjuangan untuk mendapatkan pengakuan sebagai masyarakat hukum adat serta keberadaan hutan adat oleh pemerintah sudah berlangsung lama.
"Kita terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan hak-hak adat kita dari pemerintah," ungkapnya.
Bagi masyarakat adat, Hutan Adat menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Hutan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat adat yang telah menopang kehidupan sehari-hari dan titipan bagi generasi mendatang. Hutan adat menjadi kekayaan penting bagi masyarakat adat untuk menjamin kesejahteraan hidup dan kehormatan yang harus dijaga.
Terkait hal ini Dinas Kehutanan Kalsel mendukung pengakuan Masyarakat Hukum Adat (MHA) dan Hutan Adat (HA) di wilayah Kalsel sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Pemprov Kalsel mendukung desakan masyarakat adat dayak untuk mendapat pengakuan dari pemerintah," tutur Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, di Banjarmasin, Minggu (30/12).
Dikatakannya, sebelumnya Dinas Kehutanan Kalsel telah memfasilitasi pelaksanakan Rapat Koordinasi Hutan Adat yang melibatkan pihak-pihak terkait. Pihaknya juga memperdalam analisis dan kondisi hutan adat yang ada di wilayah Kalsel, serta berupaya membantu percepatan penetapan pengakuan MHA dan HA.
Dalam waktu dekat Dinas Kehutanan Kalsel akan melakukan identifikasi keberadaan komunitas adat, MHA dan HA yang ada di sepanjang Pegunungan Meratus.
"Setelah identifikasi lapangan tim nantinya akan melakukan langkah-langkah konkret guna percepatan proses pengakuan dan perlindungan Masyarakat Hukum Adat dan Hutan Adat di Kalsel," tambahnya.
Kebijakan pengakuan hutan adat sendiri merupakan bagian dari program perhutanan sosial yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Program ini bertujuan untuk melakukan pemerataan ekonomi melalui pemanfaatan hutan. Kesenjangan sosial akan bisa teratasi jika masyarakat diberikan akses kelola terhadap hutan.
Selain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pengakuan HA oleh pemerintah juga bertujuan untuk menjalankan upaya konservasi perlindungan hutan.
Berdasarkan data AMAN Kalsel, baru terdata 171 komunitas adat dari ratusan komunitas adat yang tersebar di sepanjang Pegunungan Meratus meliputi 10 kabupaten di Kalsel. Luas hutan adat di Kalsel diklaim mencapai lebih 200 ribu hektare. (OL-1)
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
Ulat Hongkong justru banyak dibudidayakan karena kandungan nutrisi yang tinggi, terutama protein.
Sebanyak 2015 desa dan kelurahan di Provinsi Kalimantan Selatan nyatakan siap melaksanakan musyawarah desa khusus percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
PERISTIWA longsor kembali terjadi di lokasi tambang intan (pendulangan) Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Seorang pekerja tambang tewas.
Dalam sepekan Operasi Kepolisian Sikat 1 Intan 2025 yang dilaksakana oleh Polda Kalse, sebanyak 135 orang preman berhasil ditangkap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved