Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
TERDAPAT indikasi pelanggaran aturan tata ruang di kawasan pesisir Banten yang terkena terjangan tsunami, Sabtu (22/12) lalu. Hal itu terlihat dari rumah-rumah warga yang dibangun sangat dekat dengan bibir pantai dan menghadap langsung ke Anak Gunung Krakatau.
Demikian diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (27/12).
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2016, pemerintah provinsi wajib menetapkan batas hunian dengan bibir pantai dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Idealnya, hunian berjarak minimal 100 meter dari tepian pantai.
Namun pada kenyataannya, di beberapa titik di wilayah terdampak bencana tsunami, justru banyak ditemui villa komersial yang dibangun sangat dekat dengan bibir pantai.
Bahkan, saat melihat langsung kondisi di lokasi terdampak tsunami, ia menemukan fakta bahwa beberapa rumah-rumah yang hancur hanya berjarak 5 meter saja dari bibir pantai.
"Nanti, kami akan merelokasi rumah-rumah yang masih berdiri ke area yang lebih ideal yakni dengan jarak 100 meter dari bibir pantai. Kami akan sosialisasikan ulang masalah ini ke depannya. Kalau perlu, ada relokasi masal dari wilayah rentan di pinggir pantai," tegasnya.
Berdasarkan data BNPB, terdapat sekitar 924 rumah di Banten dan Lampung yang harus diperbaiki. Basuki mengatakan saat ini timnya sedang mencari lokasi yang lebih aman sebagai tempat relokasi.
"Kalau sudah ditemukan titik relokasi, akan segera kita bangun," ucapnya. (OL-4)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved