Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah menyatakan hanya 19 peralatan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) tsunami yang berfungsi. Padahal, di Cilacap ada 33 EWS yang tersebar di enam kecamatan rawan tsunami.
"Bulan ini, kami telah melakukan ujicoba. Yang berfungsi normaladalah Indonesia Tsunami Early Warning System (EWS) yang dikendalikan dari BMKG pusat di dua titik yakni Cilacap Selatan dan Nusawungu.Tetapi, dari total 53 EWS yang ada, yang berfungsi baik hanya tinggal di 19 titik, termasuk dua titik Ina-Tews tersebut," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy.
Ada sejumlah penyebab tidak berfungsinya EWS, di antaranya adalah gangguan persinyalan, gangguan cuaca maupun listrik. "Banyaknya kerusakan peralatan EWS karena dana pemeliharaannya yang minim. Setiap tahunnya di Cilacap, per alat EWS hanya dialokasikan Rp1,5 juta sehingga memang masih sangat kurang. Kalau ada perbaikan tidak maksimal, hanya tambal sulam," ungkapnya.
BPBD Cilacap, kata Tri Komara, juga telah mengajukan permintaan bantuan ke BPBD Jateng dan BNPB dana pemeliharaan sejak dua tahun lalu tetapi sampai sekarang tidak ada realisasinya. "Sebab, kalau menggantungkan dana pemeliharaan dari APBD, jelas berat. Kami hanya mendapat anggaran Rp60 juta,"jelasnya. (X-11)
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
Power supply menjadi hal yang paling mendasar dan esensial yang harus diperkuat pemerintah untuk membuat sistem SNPDK dapat berjalan efektif.
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Adrin Tohari mengatakan pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur berupa power supply guna memaksimalkan pemberian informasi kebencanaan.
Pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana perlu ditingkatkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved