Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Korban Wafat Dapat Rp15 Juta

M Taufan SP Bustan
27/12/2018 07:40
Korban Wafat Dapat Rp15 Juta
PEMAKAMAN KORBAN TSUNAMI: Karyawan PLN Agus Wibowo mengazani kedua anaknya, Rifda Zarina Mecca dan Zaki Arinal Haq, yang dimakamkan di samping pusara sang ibu di TPU Sawangan Lama, Pengasinan, Depok, kemarin. Agus dan keluarga yang sedang mengikuti family(MI/AGUS MULYAWAN)

SETIAP korban tsunami yang meninggal dunia akan mendapat santunan sebesar Rp15 juta. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hal itu ketika mengunjungi salah satu lokasi terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, kemarin.

"Kami memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dari bencana tsunami. Bantuan ini bisa diberikan setelah ada ketetapan korban dan prosedur operasional standar dari pemerintah daerah. Korban luka mendapat jaminan kesehatan gratis setelah mendapat validasi," kata Agus di Hotel Calica, Tanjung Lesung, dengan didampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Menurut Mensos, saat ini Pemkab Pandeglang sudah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari hingga Sabtu (5/1/2019). Oleh karena itu, pemda berhak mendapatkan bantuan tambahan berupa beras. "Kami akan berikan bantuan beras 100 ton untuk Pandeglang."

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengapresiasi bantuan yang akan diberikan Kemensos baik santunan kepada ahli waris korban meninggal maupun beras.

"Mudah-mudahan dapat meringankan beban para korban. Musibah Sabtu (22/12) sungguh tidak diduga-duga. Kami harap korban yang terdampak sabar menghadapinya," ujar Bupati Irna.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, kemarin, menyebabkan banjir di sejumlah titik. Aparat belum mengetahui adanya korban. Namun, banyak warga mengungsi ke lokasi aman.

Dalam pantauan Media Indonesia, banjir merendam sejumlah permukiman warga. Tidak hanya itu, banjir yang tingginya tidak merata tersebut menggenangi jalan umum dan pasar tradisional.

"Hujan tidak berhenti sejak subuh sampai petang. Itu penyebabnya. Belum lagi air laut naik," kata seorang warga Labuan, Adriansyah.

Di sisi lain, warga terdampak tsunami Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, mulai bangkit dari keterpurukan mereka. Warga berduyun-duyun kembali ke rumah masing-masing untuk menyelamatkan barang yang masih bisa digunakan.

"Apa yang bisa diselamatkan, ya, dibawa. Tetapi saya tidak menemukan KTP, KK, dan surat penting karena lemarinya hancur," ujar Muhidin, seorang warga Kecamatan Sumur, seraya membongkar satu per satu puing bekas reruntuhan rumah.

Tunggu bantuan

Memasuki hari keempat pascatsunami yang menerjang pesisir Lampung, sebagian pengungsi mengeluh kekurangan bantuan pangan. Salah seorang pengungsi, Sani Kurniasih, menyatakan distribusi hanya terpusat di wilayah terdampak paling parah, yaitu Desa Way Muli dan sekitarnya.

"Wilayah yang belum tersentuh bantuan di antaranya Desa Karet, Desa Kelapa Doyong, Desa Beringin, dan Desa Maja. Banyak pengungsi menunggu bantuan setelah rumah mereka hancur disapu tsunami," kata Sani.

Sani berharap tim relawan mengirim bantuan dengan menyusuri wilayah yang belum terjangkau, termasuk warga yang mengungsi di kaki Gunung Rajabasa. (EP/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya