Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEBANYAK 303 personel Polri memperluas pencarian korban tsunami Selat Sunda ke Ujung Kulon. Wilayah itu diketahui belum tersentuh, sementara jumlah korban hilang cukup banyak.
"Ada wilayah di Ujung Kulon yang belum tersentuh, daerah itu jalannya rusak. Jadi tak menutup kemungkinan masih ada korban yang meninggal," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/12).
Baca juga: 198 Korban Tewas akibat Tsunami Teridentifikasi
Dedi menjelaskan Polri juga mendirikan 19 posko untuk memperlancar evakuasi. Setiap polres juga diwajibkan membangun posko untuk menyalurkan bantuan.
"Dari Brimob yang ada di Pandeglang kita bangun dapur umum dan memberikan bantuan langsung kepada pengungsi berupa makanan cepat saji. Itu yang sedang kita lakukan," beber dia.
Menurut Dedi, penangangan tsunami sejak Sabtu, 22 Desember 2018 malam cukup cepat. Selain lokasi yang tak terlalu jauh, seluruh pemangku kebijakan bisa langsung bergerak membantu. Kondisi ini berbeda dengan penanganan gempa dan tsunami di Palu.
"Palu semua akses hampir mati. Jadi di Banten ini bantuan dari Jakarta langsung di distribusikan. Prosesnya sangat cepat karena fasilitas jalan dan komunikasi masih baik. Meski belum semua daerah di Banten kita evakuasi, di Pandeglang saja ada dua wilayah yang belum di sisir, yakni daerah Sumur dan sekitarnya," beber dia.
Baca juga: Terombang-Ambing di Laut, 29 Korban Tsunami Selamat
Tsunami di Selat Sunda menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan Sabtu, 22 Desember 2018 malam. Hingga pukul 07.00 WIB, 23 Desember, sebanyak 281 orang tercatat meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang, dan 11.687 orang mengungsi.
Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak. Korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran. (Medcom/OL-1)
Masyarakat NTT diminta tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu gempa dan tsunami yang beredar beberapa hari terakhir.
Dia menyebut informasi tersebut merupakan paparan peta bahaya wilayah Indonesia saat ini. BMKG selalu membuat potensi bencana dari ringan hingga terburuk.
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memiliki potensi risiko bencana tsunami mulai level sedang hingga tinggi.
Tanaman Butun, keben atau dikenal juga dengan putat laut ini pernah mendapat predikat sebagai Pohon Perdamaian di masa Bapak Presiden Soeharto.
Letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik menyebabkan Indonesia rawan mengalami gempa yang dapat memicu tsunami.
Saat kejadian, Nurjanah mengaku sedang berada di dalam rumah dan hendak bersiap untuk tidur bersama sejumlah anggota keluarga lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved