Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PRESIDEN Joko Widodo mengunjungi Dapur Umum Lapangan, gudang logistik dan posko pengungsian di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, untuk memastikan kebutuhan dasar dan layanan sosial masyarakat terdampak bencana tsunami Selat Sunda terpenuhi.
Presiden didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi dapur umum dan berdialog dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang sedang memasak menu makan siang bagi pengungsi.
"Dapur umum ini dikelola oleh Tagana dan memasak tiga kali sehari. Dalam satu kali memasak dapat memproduksi 2.500-3.000 bungkus nasi," kata Mensos menjelaskan kepada Presiden, Senin (24/12).
Presiden juga mengunjungi posko pengungsian yang bersebelahan dengan dapur umum. Kehadiran Presiden mendapat sambutan hangat warga. Mereka berebut bersalaman dan menyapa. Beberapa ibu rumah tangga yang menjadi korban menceritakan bagaimana tsunami merobohkan rumah dan tempat usaha mereka yang ada di pinggir pantai.
"Alhamdulillah bisa bertemu Pak Presiden. Padahal tadi tidak sengaja, saya sedang minta obat di posko pelayanan kesehatan ketika Pak Jokowi lewat, langsung saya menyodorkan tangan," ujar warga Desa Talangsari, Kecamatan Labuan, Rabiah, 48.
Rabiah ialah salah seorang warga terdampak bencana yang telah dua hari mengungsi. Ia sedang berjualan di warungnya ketika gelombang tsunami menerjang pada Sabtu (22/12) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
"Semua dagangan habis tersapu gelombang. Padahal saya baru belanja bulanan untuk warung, apalagi ini menjelang tahun baru jadi saya sengaja belanja lebih banyak. Sekarang semuanya habis, uang hasil penjualan juga hilang," kata ibu empat anak ini.
Sementara itu jumlah pengungsi di Lapangan Futsal, Kecamatan Labuan sebanyak 308 orang dewasa dan 110 anak-anak. Saat Presiden tiba di lokasi pengungsian, sebagian warga tengah berobat di posko pelayanan kesehatan. Sebagian orang dewasa berkumpul bersama anak-anak yang sedang mengikuti Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dari tim LDP Kementerian Sosial.
"Dukungan psikososial untuk anak-anak sangat penting di masa tanggap darurat. Kegiatan seperti menggambar, menyanyi, menari, bergembira bersama teman-temannya dan tim LDP diharapkan dapat menghibur mereka dan menghilangkan trauma terhadap bencana alam yang baru saja menimpa mereka," kata Presiden.
Kementerian Sosial dalam masa tanggap darurat bencana menyalurkan bantuan tahap pertama untuk Provinsi Banten berupa makanan siap saji 400 paket, lauk pauk 500 paket, makanan anak 100 paket, cadangan beras Pemerintah 100 ton, family kit 100 paket, kids ware 50 paket, food ware 50 paket, peralatan dapur keluarga 50 paket, tenda serbaguna 1 unit, tenda gulung 110 lembar, velbed 50 unit, kasur 50 lembar, selimut 100 lembar, sandang 50 paket, warepack dan peralatan 96 paket, perlengkapan Tagana individu 95 paket.
Dapur umum di Banten yang dikelola Tagana tersebar di enam titik yakni di Lapangan Futsal belakang Kantor Kecamatan Labuan, dapur umum Kecamatan Cinangka di depan kantor koramil, dapur umum Angsana di depan kantor Kecamatan Angsana, dapur umum Pantai Carita di sekitar Hotel Wiracarita, dapur umum di Kecamatan Sumur, dan dapur umum di Tanjung Lesung. Total bantuan tahap pertama untuk Provinsi Banten Rp 520.361.150.
Sementara itu, bantuan tanggap darurat tahap pertama untuk Provinsi Lampung berupa makanan siap saji 1.200 paket, lauk pauk 700 paket, makanan anak 300 paket, mi instan 12 ribu bungkus, cadangan beras pemerintah 100 ton, family kit 100 paket, kids ware 100 paket, food ware 100 paket, peralatan dapur keluarga 100 paket, tenda serbaguna 1 unit, tenda gulung 100 lembar, velbed 50 unit, kasur 50 lembar, selimut 100 lembar, sandang 50 paket, warepack dan peralatan 33 paket, perlengkapan Tagana individu 22 paket.
Dapur Umum yang dikelola Tagana di Provinsi Lampung berada di depan Kantor Kominfo dan depan Kantor Gubernur. Total bantuan tahap pertama untuk Provinsi Lampung Rp516.567.200.
Titik utama LDP Banten berada di Kantor Kecamatan Labuan sedangkan LDP Lampung berada di posko pengungsian depan Kantor Kominfo dan depan Kantor Gubernur. Selanjutnya tim LDP akan bergerak ke titik-titik lokasi pengungsian yang tersebar di kedua wilayah tersebut.
Kunjungan Presiden didampingi oleh Mensos, Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Gubernur Banten, Bupati Pandeglang, Sestama Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (OL-1)
Masyarakat NTT diminta tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu gempa dan tsunami yang beredar beberapa hari terakhir.
Dia menyebut informasi tersebut merupakan paparan peta bahaya wilayah Indonesia saat ini. BMKG selalu membuat potensi bencana dari ringan hingga terburuk.
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memiliki potensi risiko bencana tsunami mulai level sedang hingga tinggi.
Tanaman Butun, keben atau dikenal juga dengan putat laut ini pernah mendapat predikat sebagai Pohon Perdamaian di masa Bapak Presiden Soeharto.
Letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik menyebabkan Indonesia rawan mengalami gempa yang dapat memicu tsunami.
Saat kejadian, Nurjanah mengaku sedang berada di dalam rumah dan hendak bersiap untuk tidur bersama sejumlah anggota keluarga lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved