Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Diserang Buaya Liar, Nelayan Di Aceh Singkil Babak Belur

Amiruddin Abdullah Reubee
09/12/2018 17:00
Diserang Buaya Liar, Nelayan Di Aceh Singkil Babak Belur
Buaya liar sedang berjemur di pantai Rawa Singkil(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

YASOZIDUHU, 42, nelayan asal Deda Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, babak belur setelah diterkam buaya liar. 

Peristiwa itu terjadi saat lelaki itu sedang menyelam mencari tripang (hewan laut yang bisa dimakan atau timun laut)di kawasan Pulau Inasuri pada Kamis (6/12) malam sekitar pukul 22.00 Wib.

Dari dalam air itu tiba-tiba seekor buaya liar dengan cepat menyerang Yasozihu. Nelayan itupun tidak dapat mengelak dari serbuan hewan buas tersebut. Setelah beberapa menit bergumulan dalam air akhirnya korban berhasil menyelamatkan diri dan mendarat di pantai.

Akibat gigitan buaya muara itu, sekujur tubuh korban bak belur atau luka parah. Warga sekitar langsung melarikannya ke puskesmas setempat untuk perawatan medis.

Sesuai catatan Media Indonesia, Kabupaten Aceh Singkil termasuk kawasan paling banyak pupulasi buaya liar. Hewan reptil yang dilindungi undang-undang itu mendiami lokasi rawa singkil, aliran sungai dan pulau-pulau kecil di perairan Samudera Hindia wilayah Singkil.

Sering terjadi konflik dengan manusia, bahkan hingga menimbulkan korban meninggal. Sayangnya belam ada penanganan efektif dari BKSDA dan Perintah Aceh.

 

Baca juga: Klaten Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Banjir

 

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Sapto Aji Prabowo, kepada Media Indonesia, Minggu (9/12) mengatakan ada dua orang personelnya yang sekarang ditempatkan di Aceh Singkil. 

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di beberapa lokasi habitat buaya liar supaya tidak beraktivitas mencari ikan atau lainnya pada malam hari.

Menurut pengamatan mereka hewan buas bergigi banyak dan ber rahang panjang itu sering keluar mencari pada malam hari mulai sore pukul 17.00 Wib hingga pagi Pukul 07.00 Wib. 

"Amatan kami, serangan buaya liar di Aceh sering pada malam hari. Itu seperti pernah terjadi di Kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang dan termasuk di Aceh Singkil" jelas Sapto Aji Prabowo. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya