Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JELANG arus mudik Lebaran 2019, jalur selatan belum optimal dilengkapi sarana penunjang bagi pengguna jalan. Di Lingkar Gentong atas dan bawah di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, misalnya, masih minim penerangan.
Karena minim penerangan, pemudik mesti ekstra hati-hati melewati jalur penghubung dari Jawa Barat ke Jawa Tengah tersebut. Otoritas terkait diharapkan secepatnya memaksimalkan sarana dan prasarana sehingga pengguna jalan bisa melewati dengan aman dan nyaman.
“Tadi malam kami telah melewati ruas Jalan Gentong, kondisinya masih gelap gulita. Ini tentunya harus segera diatasi pemerintah agar bisa dilalui para pemudik,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Mohammad Aris, kemarin.
Dia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk merampungkan kesiapan di Jalur Gentong dalam menghadapi arus mudik. Tanpa penerangan jalan, jalur berliku, menurun, dan menanjak itu tentu berbahaya buat pengguna terutama di malam hari.
Terkait pengamanan di jalur selatan, imbuh Aris, polisi sudah mulai mendirikan pos di beberapa titik yang ditentukan. Pos-pos penjagaan juga didirikan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik.
Untuk mengamankan arus mudik dan balik, sebanyak 1.000 personel gabungan diterjunkan di sepanjang jalur selatan. “Khususnya di Jalur Gentong akan ada 120 personel,” kata Aris.
Aris menargetkan pada H-8 Lebaran Jalur Gentong harus benar-benar siap dilintasi pemudik. Jajaran Polres Tasikmalaya juga telah memiliki mitra, yakni tim ganjal ban untuk mengantisipasi kendaraan yang tidak kuat menanjak.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKB Febry Kurniawan Ma’ruf mengatakan, secara umum Jalur Gentong sudah siap digunakan untuk arus mudik dan arus balik.
“Hanya belum dilengkapi sarana penunjang, mulai dari penerangan dan rambu lalu lintas. Selama ini jalur selatan selalu menjadi primadona bagi para pemudik dari arah Jakarta, Bandung, menuju Jawa Tengah melalui Gentong.”
Di jalur selatan Cianjur tepatnya di Kecamatan Cibinong yang akan dilintasi para pemudik warga lokal, penerangan dan rambu-rambu juga masih minim. Kapolsek Cibinong Ajun Komisaris Ahmad Rifai mengakui di kawasan itu kerap terjadi kecelakaan, apalagi jalurnya sempit dan menikung.
“Idealnya bisa diperlebar sehingga ada ruang cukup luas bagi kendaraan. Rambu-rambu juga perlu ditambah dan harus segera dilengkapi penerangan jalan. Apalagi sekarang menghadapi arus mudik, jalur utama di wilayah selatan ini dipastikan volume kendaraan akan meningkat,” kata Rifai. (AD/BBX-8)
Pada H+1 hingga H+5 Lebaran tercatat 234.454 unit kendaraan melintas.
Pemudik diingatkan untuk tetap waspada, khususnya di malam hari, karena banyak jalan dalam kondisi gelap dan kurang penerangan jalan umum (PJU) di beberapa titik.
EMPAT hari menjelang hari raya Lebaran 2024, jalur mudik di kawasan selatan Jawa Barat mulai dipadati kendaraan pemudik hingga sistem one way diterapkan.
Empat jalur kereta api dialihkan ke selatan karena jalur rel terendam banjir dengan ketinggian 10 centimeter.
Intensitas hujan tinggi sudah terjadi di wilayahnya. Untuk itu, pihaknya melakukan monitoring di wilayah rawan bencana tanah longsor, banjir dan pergerakan tanah.
Di ruas jalan Pansela ini, BBPJN Jateng-DIY juga membangun Jembatan Kretek II yang tergolong unik dan menarik karena memiliki teknologi anti gempa dan juga ornamen dengan kearifan lokal.
RIBUAN lampu Penerangan Jalan di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) padam.
Untuk persiapan arus mudik ada 320 titik cahaya. Mencakup wilayah Kabupaten Cirebon timur, barat dan juga tengah
BERBULAN-bulan Tugu Selamat Datang Kota Depok, Jawa Barat gelap gulita lantaran tidak ada lampu penerangan jalan umum (PJU). Masyarakat sangat ketakutan melintas malam hari
SUKARELAWAN OMG membangun sejumlah fasilitas umum di beberapa daerah Indonesia. Kali ini, sukarelawan dari kalangan anak muda tersebut membangun fasilitas penerangan jalan umum
Bantuan lampu penerangan diberikan sesuai dengan kebutuhan para supir truk, di mana selama ini penerangan yang ada masih minim atau kurang.
Pada dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB, kata dia, dua pengendara motor mengalami kecelakaan di jalan tersebut, satu di antaranya meninggal dunia di tempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved