Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Sejak Januari Terjadi 371 Kebakaran di Jakarta, Mayoritas karena Korsleting Listrik

Mohamad Farhan Zhuhri
22/7/2025 07:19
Sejak Januari Terjadi 371 Kebakaran di Jakarta, Mayoritas karena Korsleting Listrik
Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api yang membakar rumah warga di Kapuk Muara, Jakarta, Jumat (6/6/2025).(ANTARA/Ferlian Septa Wahyusa)

SEPANJANG Januari hingga pertengahan Juli 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat telah terjadi 371 peristiwa kebakaran di wilayah Ibu Kota. Total kerugian material ditaksir mencapai Rp200 miliar.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengatakan mayoritas insiden kebakaran dipicu oleh korsleting listrik di kawasan permukiman padat. Ia menekankan pentingnya kesadaran warga terhadap keamanan instalasi listrik sebagai upaya pencegahan.

“Masyarakat kami imbau untuk rutin memeriksa instalasi listrik secara berkala. Jangan pakai kabel sembarangan, gunakan perangkat listrik yang berstandar SNI atau resmi, dan hindari penggunaan colokan bertumpuk,” tegas Yohan dalam keterangannya, Selasa (22/7).

BPBD juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan warga, termasuk dengan menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di rumah, khususnya di lingkungan padat penduduk yang rawan kebakaran. 

Selain itu, warga diminta untuk mencabut peralatan listrik jika hendak meninggalkan rumah dalam waktu lama.

Yohan menambahkan, pihaknya bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta terus melakukan edukasi langsung ke wilayah-wilayah rawan untuk menekan angka kejadian serupa.

“Kami turun langsung ke lapangan untuk mengedukasi warga. Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi Jakarta Siaga 112. Layanan ini gratis dan siaga 24 jam,” kata dia.

Tingginya angka kebakaran juga menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak mengabaikan faktor-faktor pemicu yang kerap dianggap sepele. 

Pemerintah kota dan kecamatan diimbau menggiatkan patroli dan inspeksi lingkungan, khususnya di kawasan pemukiman informal dan rumah tinggal padat yang rentan terhadap insiden kelistrikan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya