Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
Seminar dan Workshop Perumahsakitan PERSI Wilayah DKI Jakarta ke-5 & IRSJAM Expo 2025 dibuka Selasa (24/6) di Jakarta. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Sunarto saat mebuka acara menjelaskan nantinya akan ada klasifikasi RS berdasarkan 24 kelompok kemampuan layanan.
“RS bisa memilih layanan unggulan itu, bisa beberapa atau semua, dengan tingkatan mulai pratama, madya, hingga paripurna. Saat ini kami sedang melakukan pemetaan dan tentunya ini juga akan berdampak pada sistem tarif BPJS Kesehatan,“kata Sunarto.
Ketua PERSI Wilayah DKI Jakarta Yanuar Jak menjelaskan, terkait topik paling hangat di kalangan RS saat ini, yaitu klasifikasi RS berbasis kompetensi, pihaknya aktif melakukan edukasi, pelatihan dan seminar, seperti yang diselenggarakan kali ini.
“Kami mendatangkan pembicara pakar disetiap bidang layanan, agar RS dapat menyusun kesiapan dan arah keunggulan kompetensinya. Selain itu, kami juga berkerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan pemahaman dan pemantauan kesiapan RS di DKI Jakarta.”
Yanuar menjelaskan, Kemenkes telah melakukan asesmen terhadap kesiapan RS pada masing–masing bidang kompetensinya. ”Secara khusus topik ini akan dikupas dalam sesi Kebijakan Layanan Prioritas oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Lanjutan Kemenkes. Harapannya akan mendapatkan imformasi terkini dan contoh beberapa RS yang sudah siap terhadap klasifikasi tersebut.”
Walaupun menjadi tantangan tersendiri bagi RS karena perlu melakukan penyesuaian manajemen, SDM, dan infrastruktur, berbagai manfaat akan dirasakan RS dan pasien jika ketentuan itu berlaku. Yanuar menyebutkan, RS akan dimudahkan saat mencari RS sesuai dengan kebutuhan tatalaksana penyakitnya dan tidak harus melalui tahapan-tahapan rujukan seperti saat ini.
Sementara untuk RS, dampak yang dirasakan adalah fokus dalam menyusun strategi pengembangan layanan unggulan. ”Kendala yang harus diatasi adalah persyaratan fasilitas yang tentunya membutuhkan investasi cukup besar. Sehingga dengan kegiatan selama tiga hari ini kami berharap RS peserta mendapatkan pemahaman dan menyusun strategi. RS di DKI Jakarta dapat menjadi leader dalam kesiapan RS menyediakan layanan unggulan.”
Selain acara seminar yang membahas isu terkini, regulasi, dan standar terbaru terkait RS, terdapat tujuh workshop yang menghadirkan pembicara pakar dan praktisi, serta pameran produk kesehatan dan teknologi dari 40 booth perusahaan alat kesehatan dan penyedia kebutuhan rumah sakit.
Sedangkan Ketua Panitia Mulyadi Muchtiar menyatakan pembahasan pada rangkaian kegiatan ini akan berfokus pada penguatan kompetensi SDM dan tenaga medis serta infrastruktur, termasuk teknologi. Kedua faktor itu menjadi salah satu kunci kesiapan rumah sakit menghadapi regulasi RS berbasis kompetensi.
“Acara ini kami kemas dalam bentuk aplikatif, sehingga bisa menjadi model bagi praktisi RS untuk dapat diterapkan di RS masing-masing.“
Rangkaian kegiatan ini diikuti lebih dari 350 peserta dari kalangan pimpinan dan manajemen rumah sakit (RS) anggota, asosiasi, Kepala Dinas Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta, serta kalangan rumah sakit lainnya.
Tema yang diusung adalah “Mewujudkan Rumah Sakit Berbasis Kompetensi dengan Membangun Pelayanan Prioritas yang Bermutu.” Kegiatan akan diselenggarakan hingga Kamis, 26 Juni 2025. Selain mengupas topik terkini, peserta kegiatan juga mengikuti 4 lomba yaitu Lomba Cerdas Cermat Mutu pelayanan dan Akreditasi, Lomba Cerdas Cermat pelayanan JKN, Lomba Video Edukasi Kesehatan serta Lomba Seni Kreasi Tari Betawi. (X-8)
Seminar dan Workshop Perumahsakitan PERSI Wilayah DKI Jakarta ke-5 & IRSJAM Expo 2025 dibuka Selasa (24/6) di Jakarta.
SEJUMLAH asosiasi rumah sakit menyampaikan rekomendasi terkait penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Kesehatan.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Selama dua tahun terakhir, Grup RS Siloam telah merawat lebih dari 600 ribu pasien neurologi, jantung, dan kanker.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, sektor kesehatan harus menjadi persoalan utama. Upaya transformasi sistem kesehatan nasional yang digaungkan Kemenkes harus bisa terlaksana dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved