Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PAGI itu, Stasiun Depok Baru tampak lebih ramai dari biasanya. Di antara lalu-lalang penumpang, Muhammad Ridaf berdiri di peron 2.
Ridaf menanti KRL rangkaian baru seri CLI-125 buatan CRRC Sifang, Tiongkok. Ini adalah salah satu dari tiga trainset baru yang resmi mulai beroperasi di jalur Jabodetabek sejak 1 Juni 2025.
“Saya penasaran banget dari awal dengar kabarnya. Jadi begitu tahu sudah jalan di rute Depok–Bogor, langsung mau coba hari ini,” ujarnya semangat, pada Media Indonesia, Senin (2/5).
Dari luar, kereta ini memang tampak lebih modern. Tapi begitu masuk ke dalam, Ridaf langsung menyadari perbedaan signifikan dari armada sebelumnya.
“Yang paling beda itu digitalisasinya. Sekarang nomor gerbong ditampilkan secara digital. Terus di dalam ada layar informasi jalur, semuanya sudah serba digital,” jelasnya.
KRL seri CLI-125 merupakan bagian dari pembaruan armada oleh PT KAI Commuter, bekerja sama dengan CRRC Qingdao Sifang, untuk menghadirkan kereta yang lebih canggih dan nyaman.
Setiap rangkaian terdiri dari 12 gerbong, dengan kapasitas mencapai 3.400 penumpang—sekitar 8% lebih banyak dibanding generasi sebelumnya.
Dengan bodi stainless steel dan kecepatan maksimum 120 km/jam, KRL ini juga dilengkapi sistem Train Control Monitoring System (TCMS) untuk memantau kinerja operasional secara digital dan meningkatkan keamanan perjalanan.
Namun bukan hanya teknologi yang menarik perhatian Ridaf. “Lantainya juga beda. Warnanya lebih cerah dan bersih, enak dipandang. Nuansanya bikin nyaman selama di dalam kereta,” katanya.
Satu hal lagi yang membuatnya senang adalah penambahan kursi prioritas.
“Biasanya cuma ada dua, sekarang ada yang empat di satu sisi. Ini penting banget buat lansia, ibu hamil, atau penumpang berkebutuhan khusus. Harusnya semua KRL bisa begini,” tambahnya.
Meski puas dengan pengalaman baru ini, Ridaf tidak menutup mata soal tantangan yang mungkin dihadapi, terutama dari sisi perilaku pengguna.
“Mudah-mudahan enggak ada lagi yang iseng lempar-lempar kereta. Apalagi jalur Bogor–Depok ini padat banget. Sayang banget kalau rusak karena ulah segelintir orang,” ucapnya prihatin.
Pengoperasian tiga KRL baru ini baru langkah awal. KAI Commuter menargetkan total 11 trainset CLI-125 dari China sepanjang 2025. Selain itu, sebanyak 16 set KRL baru buatan PT INKA—dengan seri iE305 atau CLI-225—juga dijadwalkan mulai beroperasi tahun ini. KRL buatan dalam negeri ini menggabungkan komponen lokal dan Jepang, serta membawa misi kemandirian industri transportasi Indonesia.
Dengan hadirnya armada-armada baru ini, KAI berharap dapat mengurangi kepadatan di jam sibuk, menggantikan armada uzur, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi jutaan pengguna KRL harian di Jabodetabek.
Bagi Ridaf dan banyak penumpang lainnya, modernisasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal harapan—bahwa transportasi publik Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju, asalkan dijaga dan dirawat bersama. (Z-10)
Mulai 1 Juni 2025, PT KAI Commuter resmi mengoperasikan rangkaian KRL baru seri CLI-125 (SFC120-V) di lintas Bogor dan Cikarang. Mau coba naik? Simak jadwalnya di sini
Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan transportasi yang aman, nyaman dan dengan tarif yang terjangkau.
Sepanjang tahun 2025 hingga 30 April ini, KAI Commuter juga sudah melayani total pengguna Commuter Line sebanyak 125.818.020 orang.
Semakin cepatnya perjalanan commuter line ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama.
Dengan Gapeka 2025 ini, untuk Wilayah 6, mulai hari ini (Sabtu,1/2/2025 ) jadwal KRL Solo - Jogja mengalami perubahan menjadi 27 kali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved