Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEBANYAK 10 pelajar di Kota Depok, Jawa Barat, dilaporkan mengundurkan diri secara diam-diam menjelang keberangkatan ke barak militer untuk mengikuti program pembinaan karakter. Diduga, ketakutan terhadap suasana barak militer menjadi alasan utama mereka batal ikut serta.
Berdasarkan informasi, para pelajar tersebut seharusnya diberangkatkan menuju barak militer di Divisi Infanteri 1/Kostrad Cilodong pada Sabtu (31/5), dengan titik kumpul di Balai Kota Depok. Namun, hingga waktu keberangkatan tiba, kesepuluh siswa itu tak juga muncul tanpa memberikan kabar apa pun.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, menyampaikan bahwa kemungkinan besar para siswa berubah pikiran di saat-saat terakhir.
"Diduga anak-anak tersebut belum siap. Bisa juga karena kondisi kesehatan," ujarnya saat dihubungi Sabtu (31/5) malam.
Lienda menjelaskan bahwa sebelumnya para siswa sudah menyatakan kesediaan untuk mengikuti program pembinaan karakter di barak militer Kostrad. Bahkan, para orang tua pun telah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan izin dan dukungan mereka terhadap program tersebut.
"Kami sudah menanyakan langsung kepada anak-anak mengenai kesediaan mereka, dan saat itu mereka menyatakan setuju," tambahnya.
Menurut Lienda, tidak ada indikasi penolakan atau ketakutan dari para siswa saat proses awal. "Kami juga meminta para orang tua memastikan bahwa anak-anak mereka siap mengikuti pendidikan di barak militer," jelasnya.
Awalnya, rencana keberangkatan mencakup 100 pelajar. Namun karena 10 orang tidak hadir, hanya 90 pelajar yang akhirnya diberangkatkan ke Divisi Infanteri 1/Kostrad untuk menjalani pelatihan karakter dan bela negara. (KG/P-3)
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Orangtua korban yang kaget mendengar informasi itu langsung membawa perkara ke kantor polisi.
Operasi serupa akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan wilayah hukum Polsek Bojongsari tetap aman dari pengaruh negatif miras.
Potensi pelayanan RPH sebagai besar, terutama saat hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Dari tiga pelaku yang diamankan ini, satu di antaranya terpaksa ditembak di bagian kaki kanannya karena melawan saat dibekuk.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
Setelah melalui proses seleksi dan pengarahan, 45 siswa SMA/SMK dari 3 Kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang dan Karawang, diberangkatkan ke Dodik Rindam 3 Siliwangi.
Perilaku menyimpang tidak semata-mata merupakan bentuk kenakalan, melainkan "sinyal" dari ketidakseimbangan dalam ekosistem kehidupan anak.
FSGI menilai hal itu merupakan kebijakan instan, tidak menyentuh akar masalah, dan berpotensi tidak berdampak jangka panjang dalam perubahan perilaku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved