Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kapolda Tuding Parkir Liar sebagai Biang Kemacetan Jakarta

Ficky Ramadhan
16/2/2025 14:26
Kapolda Tuding Parkir Liar sebagai Biang Kemacetan Jakarta
Ilustrasi kemacetan(Antara)

KAPOLDA Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkap kebiasaan para pengendara yang membuat kemacetan lalu lintas di Jakarta. Karyoto menyebutkan parkir liar hingga pengendara yang menerobos lampu merah menjadi hal yang membuat semrawutnya lalu lintas Jakarta.

"Parkir sembarangan, menerobos lampu merah, dan menggunakan trotoar sebagai jalur alternatif. Hal-hal seperti ini yang sering memperparah kondisi lalu lintas," kata Karyoto dalam keterangannya, Minggu (16/2).

Karyoto meminta masyarakat tertib berlalu lintas. Karyoto mengatakan Polda Metro Jaya bersama stakeholder terkait akan terus berupaya mengurai kepadatan arus lalu lintas yang terjadi.

"Oleh karena itu, kami minta masyarakat untuk lebih sadar dan tidak melakukan pelanggaran yang bisa mengganggu kelancaran arus kendaraan," ujarnya.

"Ke depan, kami akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tim urai kemacetan guna meningkatkan efisiensi dan memastikan kelancaran mobilitas masyarakat di Jakarta," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto membentuk tim pemecah kemacetan untuk mengatasi masalah kemacetan yang semakin semrawut di Jakarta.

"Kemarin, minggu yang lalu sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan," kata Karyoto kepada wartawan, Senin (10/2).

Karyoto menyampaikan kemacetan di Jakarta terjadi bukan saat weekday saja, tetapi juga pada saat weekend.

"Jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi," imbuhnya.

Karyoto mengatakan macet Jakarta saat ini sudah mengalami pergeseran jika dibandingkan dengan beberapa tahun silam. Karyoto menyebut, tidak hanya hari kerja, kemacetan lalu lintas saat ini terjadi saat akhir pekan khususnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

"Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru (jam) 01.00 atau 02.00 (dini hari). Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja," ujarnya. (Fik/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya