Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
HASIL investigasi Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menuding banyak truk pengangkut galon air minum merek Aqua melakukan pelanggaran aturan dengan membawa muatan berlebih.
Penelitian KPBB pada tahun 2021 di jalan lintas Sukabumi-Bogor yang menjadi rute utama truk-truk pengangkut Aqua menunjukkan bahwa 60,13% truk membawa kelebihan beban muatan sebesar 12.048 kg atau lebih 123,95% dari muatan normal. Sementara, 39,87% lainnya melebihi batas hingga 13.080 kg atau 134,57% dari muatan normal.
"Dengan kata lain, 100% armada yang diobservasi melanggar aturan over dimension over loading (ODOL)," tuding Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin dalam keterangan resmi, Minggu (9/2).
Pelanggaran ini, ujarnya, terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta peraturan turunannya. Menurut Safrudin, kondisi ini berisiko tinggi terhadap keselamatan pengguna jalan karena dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
Ia menuturkan organisasinya dan Masyarakat Peduli Air menemukan praktik pengangkutan ODOL pada proses tranportasi AMDK ini pada riset investigasi dan mempublikasikan hasilnya pada 2021. Bahkan telah menyampaikan dokumen laporan ini kepada Menteri Perhubungan pada Juli 2021 dengan tembusan kepada Kakorlantas Polri, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan lainnya.
Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Kembali Menjadi Bukti
Tragisnya, praktik kelebihan muatan ini kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 pada Selasa (4/2) malam. Truk pengangkut galon Aqua yang mengalami rem blong menewaskan delapan orang dan melukai sebelas lainnya.
Safrudin mengatakan dari keterangan sementara dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa kelebihan muatan berkontribusi besar terhadap hilangnya kendali truk saat melintasi jalur menurun. Kementerian Perhubungan kini tengah menginvestigasi kejadian tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub diketahui akan memanggil perusahaan operator angkutan barang serta PT Tirta Investama, produsen Aqua, untuk dimintai keterangan terkait penerapan manajemen keselamatan dalam distribusi produk mereka.
Sementara itu, PT Danone Indonesia, pemilik merek Aqua, merilis pernyataan terkait insiden ini. Perusahaan asal Prancis tersebut menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kaitan langsung dengan perusahaan pengangkut dan distributor truk Aqua.
"Perusahaan transporter dan distributor merupakan pihak independen yang tidak terkait dengan PT Tirta Investama sebagai produsen Aqua," jelas Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia. (J-3)
KECELAKAAN tragis yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, pada Selasa (4/2) malam diduga bukan hanya karena remblong melain juga akibat truk pengangkut galon Aqua kelebihan muatan.
KECELAKAAN akibat rem blong kembali terjadi. Kali ini, kecelakaan terjadi di Gerbang Tol Ciawi yang melibatkan satu buah truk pengangkut galon yang menabrak beberapa kendaraan lainnya.
PT Danone Indonesia, perusahaan air minum merek Aqua mengakui armada mitranya menjadi penyebab kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, pada Selasa (4/2) malam.
SOPIR truk pengangkut galon penyebab kecelakaan yang menewaskan delapan orang di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, menjalani pemeriksaan sebagai saksi
KONDISI sopir truk galon yang menyebabkan kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, sudah membaik meski sempat mengalami pendarahan otak.
kecelakaan maut di jalan tol yang kerap terjadi memperlihatkan bahwa pemerintah tidak serius menekan keberadaan truk muatan berlebih atau dikenal over dimension over loading (ODOL).
ENAM dari delapan korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Gerbang Tol Ciawi 2, Katulampa, Kota Bogor pada Selasa (4/2) sekitar pukul 23.30 WIB sudah teridentifasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved